Desak Pemerintah Relokasi Korban Longsor di Trenggalek

2-longsor-galekSurabaya, Bhirawa.
Kejadian bencana alam akhir-akhir ini, mendorong DPW Perempuan Bangsa Jatim untuk memberikan bantuan. Salah satunya memberikan bantuan kepada korban bencana tanah longsor di wilayah Kabupaten Trenggalek pada Minggu (12/12).
Di mana korban longsor di Trenggalek ini ada 47 KK yang masing-masing mengungsi di Desa Depok Kec. Bendungan dengan rincian 3 rumah hilang, 44 rusak berat dan kedua Desa Parakan Kec. Trenggalek 32 serta Desa Wonoati Kec Gandusari yang kesemua KKnya mengungsi.
Ketua DPW PB Jatim, Anik Maslacha mengatakan adapun sudah saatnya warga yang ada di tiga titik tersebut direlokasi. Pasalnya sesuai dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh tim dari ITS dan UGM menyebutkan jika tanah tersebut tanah lepas.
Artinya tanah yang ada tidak bisa mengikat air. Otomatis jika turun hujan, maka yang terjadi adalah longsor, dan ini sangat membahayakan warga yang tinggal disana, jika rumah warga tetap tinggal disana.
“Untuk itu kami berharap ada relokasi. Namun disisi lain anggaran yang dimiliki Pemkab Trenggalek cukup minim yitu Rp6,5 miliar dari total APBD sekitar Rp1,2 triliun. Untuk itu dibutuhkan sharing antara pusat dan provinsi. Sementara jika menggunakan lahan milik Perhutani dengan sistem tukar guling harganya cukup murah yaitu 50 persen dari total lahan,”tegas perempuan berjilbab ini, Senin (12/12).
Dan yang paling penting, tambah Anik dalam relokasi ini diusahakan mereka tetap pada tiga titik. Ini karena mereka sudah menganggap saudara antara satu dengan yang lain. “Mereka menganggap bersaudara,”katanya.
Selanjutnya, untuk sementara sambil menunggu relokasi, pemerintah diminta untuk membangun bilik bambu sebagai rumah sementara para pengungsi. Dengan begitu mereka pada pagi sampai siang hari kembali ke rumahnya. Ini karena lahan tersebut sangat berbahaya dan kemungkinan akan terjadi longsor susulan.
Dan yang ketiga, Anik yang juga anggota DPRD Jatim dari komisi C ini juga meminta kepada pemerintah untuk mendirikan trauma hilling buat korban bencana tanah longsor. Pasalnya saat melihat tanah longsor banyak warga yang trauma khususnya anak-anak.”Dengan adanya penyembuhan terapi trauma hailing ini diharapkan psikologi atau trauma buat korban bencana tanah longsor bisa teratasi dengan cepat dan tepat,”ujarnya.
Sementara itu, dalam kunjungannya ke Trenggalek. PB Jatim telah memberikan bantuan berupa pengobatan gratis pada pengungsi, serta 120 paket masing-masing berisi sembako, pakaian, makanan ringan,susu, alat mandi,pempers, pembalut wanita,gendongan anak, handuk. Sedang untuk selimut,tikar,terpal masing-masing 100 lembar.
“Kami berharap bantuan ini bermanfaat bagi korban longsor di Trenggalek,”ujarnya. [Cty]

Tags: