Desak Pemkab Sumenep Peduli Nasib Nelayan

Puluhan aktifis pemuda yang tergabung dalam Asosiasi Pemuda Maritim Indonesia (APMI) Sumenep melakukan aksi unjuk rasa ke kantor DPRD.

Sumenep, Bhirawa
Puluhan aktifis pemuda yang tergabung dalam Asosiasi Pemuda Maritim Indonesia (APMI) Sumenep melakukan aksi unjuk rasa ke kantor DPRD setempat. Mereka menyoroti nasib nelayan saat terjadi cuaca ekstrem.
Selama aksi, mereka mengawali dengan membaca surat yasin didepan kantor wakil rakyat dengan maksud agar wakil rakyat dan pemangku kebijakan di pemerintah setempat hatinya terbuka sehingga kebutuhan publik bisa terpenuhi sesuai harapan.
“Kami sengaja melakukan pembacaan surat yasin ini, dengan maksud agar hati pemangku kebijakan dan wakil rakyat bisa tergugah untuk selalu berupaya memaksimalkan pelayanan terhadap masyarakat, termasuk nelayan,” kata Korlap aksi APMI, Urip Prayitno, Senin (13/2).
Sebab, lanjutnya, selama beberapa pekan terahir ini terjadi cuaca ekstrem diperairan Sumenep dan itu berdampak pada hilangnya dua nelayan asal Kecamatan Ambunten. Hingga sekarang, dua nelayan itu belum ditemukan, sementara pemerintah daerah terkesan tidak ada upaya melakukan pencarian terhadap nelayan tersebut.
“Selain itu, para nelayan yang tidak bisa melaun berminggu-minggu lantaran cuaca buruk juga belum mendapatkan perhatian. Padahal, mereka menyambung hidupnya dengan melaut,” tuturnya.
Selain peserta aksi, Ketua DPRD Sumenep, Herman Dali Kusuma juga ikut dalam pembacaan surat yasin tersebut hingga selesai. Sambil membaca surat yasin, mereka duduk menghadap kebarat didepan papan nama kantor DPRD. Sebelum aksi berahir, mereka membacakan doa yang dipimpin korlap aksinya. “Ini bentuk kepedulian kami terhadap para nelayan Sumenep. Sebab, selama ini pemerintah daerah kurang memperhatikan para nelayan,” tegasnya.
Terpisah, anggota Komisi II DPRD Sumenep, Bambang Prayogi mengapresiasi terhadap aksi para pemuda tersebut. Sebab, para nelayan memang selayaknya mendapatkan perhatian dari pemerintah terutama pada saat musim cuaca buruk. Karena, saat cuaca buruk, nelayan tidak bisa melaut dan akibatnya mereka tidak bisa menyambung hidupnya dengan maksimal.
“Mereka memperjuangkan nasib nelayan, jadi harus diapresiasi. Kami juga mendukung aksi mereka agar mata hati pemerintah bisa terbuka,” jelas Anggota Komisi II DPRD Sumenep, Bambang Prayogi.
Pada saat cuaca ekstrem seperti saat ini, memang perlu ada bantuan dari pemerintah daerah berupa sembako terhadap para nelayan. Bantuan tersebut merupakan bentuk kepedulian pemerintah terhadap nelayan. “Kalau cuaca buruk, nelayan tidak bisa melaut, otomatis mereka tidak mempunyai penghasilan sehingga perlu adanya bantuan dari pemerintah daerah,” ujarnya.
Politisi PDI Perjuangan itu juga mendesak, agar Dinas Perikanan segera membentuk kelompok nelayan. Dengan harapan bantuan-bantuan sosial dari pemerintah terhadap nelayan akan tepat sasaran. “Kalau sudah terbentuk kelompok nelayan, bantuan yang diberikan itu sampai pada orang yang tepat. Selama ini belum ada kelompok nelayan sehingga bantuan kadang-kadang tidak tepat sasaran,” imbuhnya. [sul]

Tags: