Desak Tol Tengah Kota Diangkat Kembali di RPJMD

DPRD Jatim, bhirawa
Mantan Ketua Pansus RPJMD (Rencana Pebangunan Jangka Menengah Daerah) Jatim , Sahat Tua Simandjutak berharap tol tengah kota bisa ‘dihidupkan’ kembali karena lalu lintas di Surabaya mulai waru hingg perak sudah krodit. Apalagi sesuai UU, RPJMD bisa dilakukan revisi setiap lima tahun sekali.
“Sesuai aturan usia RPJMD sudah lima tahun, dan sesuai aturan pula bisa diajukan revisi sesuai dengan perkambangan wilayah. Karena saya usul agar dimasukan pembangunan to tengah kota karena kondisinya sekarang ini sangat krodit,”papar politisi asal Partai Golkar Jatim, Senin (30/7).
Sementara itu, Gubernur Jatim Dr Soekarwo menegaskan jika tol tengah kota untuk masuk lagi ke RPJMD provinsi pada 2019 ini harus mendapat persetujuan dari pemerintah pusat lewat Kementrian PUPR. Mengingat tol tengah kota pernah menjadi proyek strategis pada RPJMD 2017 di zamannya Gubernur Jatim dipegang Imam Utomo.
“Tapi saat itu ditengah jalan ditolah Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharani dengan alasan akan memberangus taman kota. Akhirnya tol tengah kotapun tak jadi direalisasikan, mengingat pendanaannya murni APBN. Karena itu jik itu akan dimasukan kembali ke RPJMD Provinsi harus mendapat persetujuan dari kemetrian PUPR, selanjutnya provinsi dan Kabupaten Mojokerto, Gresik, Sidoarjo dan Surabaya. Ini karena proyek holistic,”tegas Pakde Karwo-panggilan akrab Sokearwo.
Terpisah, Anggota Komisi V DPR RI, Bambang Haryo setuju jika tol tengah kota diangkat kembali. Menurut hasil analisis yang ada , lalu lintas yang akan masuk di Surabaya saat ini sangat krodit. Apalagi banyak kendaraan yang memuat material yang akan mengirim barang lewat Tanjung Perdak tentu berkeinginan tol tengah kota segera terealisasi.
“Disamping mengirit biaya juga waktu tempuh lebih singkat jika tol tengah kota dibanguan,”tegas politisi Gerindra itu.
Dibanding keinginan Wali Kota Surabaya yang mendesak dibangun trem, disini membutuhkan anggaran APDN ratusan miliar bahkan triliunan rupiah ditengah kondisi perekonomian yang terpuruk.
Mengingat trem merupakan angkutan missal dan turunnya di daerah tertentu dan memakan median jalan. Apalagi saat ini jalan di Surabaya sudah krodit. ”Saya lebih setuju bangun tol tengah kota saja,”tegas Bambang. [cty]

Tags: