Destinasi Wisata Sidoarjo Kurang Diperhatikan

Ketua APPWS Soepomo SE saat memaparkan kondisi wisata yang ada di Sidoarjo. [achmad suprayogi/bhirawa]

Ketua APPWS Soepomo SE saat memaparkan kondisi wisata yang ada di Sidoarjo. [achmad suprayogi/bhirawa]

Sidoarjo, Bhirawa
Kondisi wisata alam maupun wisata religi di Sidoarjo ternyata mempunyai potensi yang sangat luar biasa. Sayangnya potensi itu tak dikelola dengan baik oleh Pemkab Sidoarjo, tak mendapat perhatian dengan baik, sehingga tak bisa berkembang dengan baik, juga tak bisa menarik wisatawan yang menghasilkan devisa bagi pemerintah setempat.
Hal itu terungkap ketika Badan Perencanaan Pembangunan Pemerintah Daerah (Bappeda) Sidoarjo menggelar seminar Pengembangan Destinasi Wisata dan Pembangunan Ekonomi di Sidoarjo, Rabu (30/9) di Ruang Balai Deklat Pemkab Sidoarjo.
Kepala Bappeda Sidoarjo, Ir Sulaksono, mengakui kalau potensi wisata Sidoarjo ini cukup baik. Sehingga pihaknya sudah merencanakan untuk mengembangkan potensi wisata yang ada di tengah kota terlebih dahulu. Diantaraya, mulai dari Buduran ada Museum Negeri Mpu Tantular terus Alun-alun Sidoarjo dan sekitarnya hingga ke Pabrik Gula Candi. ”Jangan terlalu jauh dulu, kita coba yang potensi tengah kota dulu bisa atau tidak. Kalau berhasil baru dikembangkan ke daerah pinggiran lainnya,” tegasnya.
Ia juga berharap kepada jajaran SKPD ikut mempromosikan potensi wisata Sidoarjo bisa disisipkan melalui program-programnya. Kalau ingin mengembangkan wisata dengan baik perlu adanya koordinasi antar SKPD secara konsisten. ”Tak bisa ditangani satu SKPD saja, semuanya ini saling terkait, terkoordinasi, berjalan bersama-sama,” harap Sulaksono.
Menurutnya, di Sidoarjo kini pariwisata belum menjadi program unggulan, namun demikian sektor perdagangan menjadi urutan kedua terbesar dalam struktur PDRB (Produk Domistik Regional Bruto), dengan angka 30,67 di tahun 2013. Maka perlu dikembangkan destinasi wisata agar memberikan kontribusi secara kongrit terhadap angka PDRB selain pada perdangan dan hotel. ”Jadi wisata Sidoarjo tak bisa dibandingkan dengan Banyuwangi, selain dari pihak SKPD semuanya ikut mengangkat potensi wisata, pimpinan daeranya juga mendukung sekali,” jelasnya.
Kepala Dinas Kebudayaan dan Periwisata Banyuwangi, M Yanuarto Bramuda yang menjadi narasumber juga membenarkan kalau berkembangnya potensi wisata Banyuwangi tumbuh dengan cepat, karena semuanya bergerak. Termasuk pimpinan dearah juga sangat komit dalam mengembangkan destinasi wisatanya.
Kondisi perkembangan wisata di Banyuwangi kini sudah berjalan dengan sangat baik. Berapa pendapatan dari sektor-sektor wisata selalu bisa dipantau setiap hari secara online secara terbuka. Sekarang ini, posisi saya di Sidoarjo, tetapi saya sudah bisa memantau perkembangan wisata di Banyuwangi. ”Mulai jumlah pengunjung dan pemasukan bisa saya pantau dengan melalui HP saja, karena semuanya sudah terakses secara online,” katanya.
Sedangkan Ketua APPWS (Asosiasi Perusahaan Perjalanan Wisata Sidoarjo), Soepomo SE, selaku pengusahan wisata Sidoarjo juga kecewa dengan Pemkab Sidoarjo yang sangat kurang peduli dengan potensi wisata yang ada. Potensi wisata Sidoarjo yang tersedia dengan sangat baik, ternyata tak dikelola dengan baik. ”Sungguh sangat disayangkan kalau pemerintahnya sangat kurang dalam mengelola wisata. Kami ini sering membantu mempromosikan wisata ke beberapa daerah, bahkan sempai keluar negeri. Sayang kalau pemerintahnya tak mendukung,” katanya. [ach]

Tags: