Destinasi Wisata yang Jadi Jujukan Wisatawan

Salah satu wisatawan sekeluarga dari Jakarta saat memetik sekaligus makan apel masak pohon langsung dari kebunnya di Desa Kayukebek Kecamatan Tutur Kabupaten Pasuruan, Rabu (18/2).

Salah satu wisatawan sekeluarga dari Jakarta saat memetik sekaligus makan apel masak pohon langsung dari kebunnya di Desa Kayukebek Kecamatan Tutur Kabupaten Pasuruan, Rabu (18/2).

Pasuruan, Bhirawa
Petik wisata apel identik di Kota Batu. Namun di Kabupaten Pasuruan juga menjadi destinasi wisata petik apel yang menjadi jujukan para wisatawan nasional, tepatnya di Kecamatan Tutur. Apel di Tutur terkenal dengan sebutan apel Rome Beauty.
Terletak didaerah pegunungan dan berbukit, kawasan Tutur ini terdapat ratusan hektar perkebunan apel yang terbentang luas di delapan desa. Sehingga, menjadi daya tarik tersendiri bagi para wisatawan domestik, seperti Jakarta, Bandung, Surabaya, Bali, Kalimantan maupun daerah kota besar lainnya.
Salah seorang wisatawan asal Jakarta, Atik Chandra yang datang ke Desa Kayukebek untuk merasakan sensasi memetik sekaligus makan apel yang sudah masak pohon, langsung dari kebunnya mengatakan secara kualitas apel dari Kecamatan Tutur lebih baik dibanding dengan apel dari aderah lainnya seperti di Batu maupun di Malang.
“Terus terang saja apel di Tutur ini sangat berbeda dengan daerah lainnya. Di sini apelnya merah menyala dan buahnya besar. Ditambah lagi rasanya sangat manis dan kami akan kesini lagi dengan membawa teman-teman lebih banyak lagi,” kata Atik Chandra kepada sejumlah wartawan disela-sela memetik apel masak pohon bersama keluarganya, Rabu (18/2).
Wanita berumur 32 tahun ini mengungkapkan ia bersama keluarga mengetahui potensi apel Tutur Kabupaten Pasuruan ini dari situs internet. Bahkan, sebagian besar apel dari Tutur ini ternyata dipasok langsung kepada ke penjual apel yang ada di Batu.
“Setelah ngobrol panjang lebar dari petani di sini ternyata apel yang di Batu ngambilnya di Tutur. Sempat kaget tadi dan seperti itu kok bisa,” tandas Atik Chandra usai mengobrol-ngobrol dengan petani apel.
Harga apelnya pun terbilang murah, untuk apel Rome Beauty Rp15 ribu per/kg. Sedangkan apel jenis Ana dan Manalagi dijual dengan harga Rp10.000 dan Rp8.000 per/kg. “Harga per/kg-nya sangatlah murah-meriah. Ini saja, saya memborong dengan membeli puluhan kilo apel untuk dibawa sebagai oleh-oleh saat kembali ke Jakarta. Belum lagi, kemarin saya juga membeli buah Strawberry dan Bunga Krisan yang juga banyak ditanam di Tutur. Pokoknya liburan saat ini cukup mengesankan sekali,” paparnya dengan penuh kebahagiaan.
Salah seorang pemilik kebun apel, Munir mengaku buah apel di Tutur tumbuh subur sejak lama. Selain rasanya manis dan buahnya besar, apel disini selalu bersaing dengan apel di Kota Batu. Menurutnya, apel dari Tutur Kabupaten Pasuruan masih di atas segalanya dari apel Batu.
Bupati Pasuruan Irsyad Yusuf mengatakan petik apel masak pohon di Tutur merupakan ikon khas Kabupaten Pasuruan. Karenanya, di tahun 2015 ini Pemkab Pasuruan akan memperioritaskan pembangunan pada sektor pertanian dan ekonomi kerakyatan.
“Apel Tutur sebutan populernya apel Nongkojajar. Kami akan terus mengoptimalkan seluruh hasil pertanian dan pengembangan ekonomi kerakyatan. Anggaran khusus pun sudah kami siapkan. Semuanya itu agar hasil pertanian di Kabupaten Pasuruan makin meningkat,” ujar Irsyad Yusuf.  [hil]

Tags: