Deteksi Dini Kerawanan Sosial, Pemkab Blitar Maksimalkan Siskamling

Drs. Mujianto. [Hartono/Bhirawa]

Drs. Mujianto. [Hartono/Bhirawa]

Kabupaten Blitar, Bhirawa.
Berbagai potensi kerawanan sosial di Kabupaten Blitar mendapat perhatian serius dari pemerintah daerah. Upaya-upaya pencegahan harus dilakukan agar kondusifitas wilayah tetap terjaga.
Salah satu upaya untuk mengantisipasi berbagai kerawanan sosial itu adalah dengan memaksimalkan sistem keamanan lingkungan (Siskamling). Upaya Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Blitar untuk lebih menghidupkan kembali Siskamling ini sejalan dengan pernyataan Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Cahyo Kumolo. Dalam pernyataanya, Cahyo akan kembali menggalakkan sistem keamanan lingkungan atau Siskamling, untuk mencegah konflik yang terjadi di masyarakat.
“Jadi upaya ini sejalan dengan apa yang disampaikan Mendagri. Dimana berbagai potensi kerawanan sosial harus diantisipasi sejak dini,” ujar Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Bakesbangpol) Kabupaten Blitar, Drs Mujianto.
Nantinya, RT/RW maupun masyarakat harus aktif kembali dalam kegiatan Siskamling di daerah masing-masing. Hal itu dimaksudkan untuk mencegah terjadi aksi kriminal, terorisme, peredaran Narkoba, konflik sosial maupun berbagai kerawanan sosial lainya. Ia berharap, Siskamling tidak hanya diaktifkan pada saat-saat tertentu saja, tetapi harus secara berkelanjutan.
“Biasanya kan kalau baru terjadi persoalan misalnya terorisme atau aksi kejahatan masyarakat ramai-ramai menghidupkan Siskamling, namun setelah isyu tersebut reda Siskamlingnya tidak dilanjutkan,” ujarnya.
Menurutnya, ada banyak manfaat dari mengaktifkan siskamling.
Di antaranya, orang-orang tidak dikenal dan kemungkinan punya niat jahat akan dapat ditangkal. Sehingga kondisi lingkungan akan lebih aman. Selain itu dengan Siskamling jalinan komunikasi antar warga juga semakin erat. Jika Siskamling ini diefektifkan, ia yakin kondusifitas daerah di Kabupaten Blitar akan semakin terjaga.
Menurut Mujianto, untuk menghidupkan kembali Siskamling ini sebenarnya bukan hal yang sulit. Mengingat saat ini sudah banyak Pos Siskamling yang dibangun di masing-masing RT. Justru kalau pos-pos ini tidak dimanfaatkan akan mubadzir.
“Siskamling harus dihidupkan kembali. Mengingat proses deteksi dini harus sampai kepada tingkat RT,” katanya. Jika Siskamling bisa dimaksimalkan kembali, maka tata kelola di tingkat RT otomatis akan semakin tertib. Misalnya saja kewajiban lapor bagi warga di luar lingkungan yang menginap di lingkungan tersebut.
Menurut Mujianto, Pemkab Blitar tidak ingin kecolongan dengan kemungkinan terjadinya berbagai tindak kejahatan dan kerawanan sosial. Kesadaran masyarakat dalam berpartisipasi bidang keamanan dan ketertiban merupakan potensi yang harus terus dihidupkan. Sistem keamanan model ini dinilai paling efektif dalam mencegah berbagai potensi kerawanan.
Upaya untuk mendorong Siskamling ini telah dilakukan sejak beberapa waktu lalu. Pada setiap forum yang dihadiri tokoh masyarakat di tingkat desa, senantiasa disampaikan agar Siskamling dihidupkan kembali. Bahkan tidak menutup kemungkinan ke depan Siskamling ini dibuatkan payung hukum berupa peraturan daerah (Perda).
“Pemerintah memang telah menyiapkan perangkat untuk menjaga keamanan, namun kesadaran masyarakat untuk melakukan upaya pencegahan secara madiri juga tak kalah penting,” tandas Mujianto.  [ htn.adv]

Tags: