Devina Piawai Memainkan Alat Musik Khas Tiongkok

Devina Paulina Yapari

Devina Paulina Yapari
Hu-qin atau lebih dikenal Erhu merupakan alat musik gesek yang bersejarah bagi peradaban budaya Tionghoa. Tak semua orang bisa memainkan alat musik khas Tiongkok ini. Pasalnya alat ini hanya terdiri dari dua senar saja maka sulit dimainkan. Namun, bagi Devina Paulina Yapari, karena kemampuanya bermain biola sehingga juga pawai memainkan alat musik Erhu.
“Di Prodi, saya diajari main Kuceng, tetapi sebenarnya banyak alat musik yang tidak diajarkan Dan karena saya bisa memainkan Biola, Cello makanya saya belajar juga Erhu. Waktu iseng nyoba gesek eh ternyata bunyi,” kenang mahasiswi Universitas Kristen (UK) Petra ini.
Gadis kelahiran Malang, 20 Maret 1999 ini mulai berlatih beragam lagu memainkan Erhu dan menjadi satu – satunya pemain Erhu di UK Petra. Bahkan kerap diundang mengisi dalam acara yang mengangkat budaya Tiongkok.
Sulung, dua bersaudara ini bercerita awalnya memilih Prodi Bahasa Mandarin karena ingin bisa berbahasa mandarin. Sebab meskipun memiliki darah Tionghoa namun kedua orang tua dan saudaranya tidak bisa berbahasa Mandarin.
“Jadi pertama kali belajar sama sekali nggak paham. Bahkan dengerin orang ngomong aja nggak paham.Padahal kata paling simpel saja nggak tahu,” urainya.
Sehingga Devinai sangat tertarik dengan budaya Tiongkok selain musiknya. Iapun merasa belajar lebih giat dibandingkan mahasiswa lainnya yang telah memiliki bekal penguasaan bahasa Mandarin.
“Lebih sering belajar dengan ngafalin grammar dan vocabulary. Semua yang dikasih dosen selalu tak ulang lebih. Kalau teman yang lain nyantai, saya kerja keras,” ujarnya.
Usahanya sejak semester satu itupun membuahkan hasil, selain mahir berbahasa Mandarin iapun juga menguasai alat musik yang jarang dipelajari mahasiswa lain.
“Kalau pulang ke rumah engkong dan emak mereka senang, bisa ngobrol bahasa Mandarin sama cucunya ini. Apalagi saya bisa main musik yang mereka suka,” pungkasnya. [ina]

Tags: