Devisit Perimbangan, Dewan Gresik Konsultasi Menteri

kantor dewan GresikGresik, Bhirawa
Gara-gara defisit anggaran terjadi pada APBD 2016, berdampak pada seluruh kegiatan dan proyek menjadi lumpuh tidak bisa cair. Disebabkan uangnya tidak ada. Akhirnya menjadi perhatian serius dari DPRD Gresik, sehingga melakukan konsultasi di kementrian di Jakarta. Untuk mencari solusi supaya kegiatan dan proyek yang sudah berjalan tetap bisa terbayar.
Wakil Ketua DPRD Gresik, Sholihudin membenarkan, dewan sekarang ada agenda ke Jakarta untuk melakukan konsultasi di kementrian terkait dengan devisit perimbangan dan belum keluarnya dana bagi hasil dari pusat. Kondisi ini telah mengganggu neraca sehingga semua proses pencairan kegiatan dan proyek yang telah berjalan. Yang sekarang terkesan lumpuh, semua hanya bisa saling menunggu.
”Kita berharap ada solusi yang baik, supaya permasalah ini cepat kelar. Karena persoalan yang di hadapai tak hanya dana bagi hasil yang belum turun, yaitu capaian target PAD pada IMB, HO. Yang tidak maksimal dari target, pengaruhnya cukup besar. Semoga dari konsultasi dari Jakarta, ada titik terang supaya roda pemerintahan bisa jalan dengan baik seperti biasanya kembali,” ujarnya.
Terpisah Kepala DPPKAD Kab Gresik, Yetti Suparyati mengatakan, hingga kini masih menunggu petunjuk dari kementrian Jakarta. Karena sudah melakukan konsultasi, sekarang hanya bisa menunggu Juknis, sebab persoalan ini terjadi hampir di seluruh kabupaten dan provinsi di Indonesia. Dan tidak terjadi pada Gresik saja, makanya ditunggu dan semoga cepat ada kejelasan.
Beberapa anggaran perimbangan dari pusat yang tidak cair antara lain, PPh, Bagi Hasil Minyak dan Gas serta DAK. Selain itu, juga ada anggaran bagi hasil dari pemerintah provinsi yang tidak bisa cair. Persoalan ini, ada pada pusat bukan pada daerah.
”Kami akan tunggu semoga tidak lama, selain itu juga menunggu hasil evaluasi R-APBD 2017 dari Gubernur juga belum turun hingga sekarang. Kalau sudah turun, bersama dewan kembali akan bahasa sehingga persoalan ini cepat kelar. Keyakinan kami, tidak hanya Gresik yang mengalami devisit juga daerah lainya. Malah kabarnya lebih besar jumlahnya, dari pada devisit yang tengah dialami Pemkab Gresik,” imbuhnya. [kim]

Tags: