Dewan Berharap Bupati SegeraTuntaskanKemiskinan

KemiskinanGresik, Bhirawa
Rangking ke-26 dari total 38 Kota dan Kab se Jatim, kemiskinan yang melanda Gresik menjadi keprihatinan kalangan dewan. Sehingga para anggota dewan berharap bupati Sambari Halim Radianto agar serius mengentasnya dengan berbagai program, karena Gresik di kenal sebagai Kota Industri harusnya diimbangi dengan angka kemiskinan yang minim.
Menurut Anggota DPRD Gresik, Jumanto, sebagai Kota Industri pastinya angka pengangguran minim. Namun bila masih banyak pengangguran maka kinerja bupati patut dipertanyakan dalam mensejahterakan rakyatnya. Dengan masih banyaknya angka pengangguran yang berdampak pada kemiskinan, maka bupati harus segera mempunyai terobosan menciptakan lapangan kerja.
Selama ini, realitanya peluang kerja terhadap warga lokal belum ada jaminan khusus. Kebanyakan peluang kerja didapat setelah terjadi protes maupun gejolak, sehingga didominasi oleh pekerja dari luar Kab Gresik. Dengan situasi seperti ini, maka bupati harus mempunyai kebijakan khusus sehingga tumbuhnya industri (pabrik). Berkewajiban menyerap tenaga kerja lokal, sebagai syarat bila tetap ingin berusaha di Gresik.
”Hampir 1.300 lebih perusahaan di Gresik, pekerja yang asal Gresik hanya sekian persen dan justru sebaliknya banyak menyerap tenaga dari luar Kab Gresik. Maka diharapkan dalam periode ini hingga masa akhir jabatanya tahun 2021, angka kemiskinan di Gresik harus benar-benar habis. Melalui program-program yang harus tepat sasaran, yang di kawal dengan sunguh-sunguh,” papar Jumanto dengan nada serius.
Banyak program untuk mengentas angka kemiskinan, bisa juga didorong melalui sektor Usaha Makro Kecil Menengah (UMKM). Secara berkelanjutan dengan bantuan modal usaha lunak, maupun program dana bergulir. Juga melalui pelatihan secara fokus dan wajib bagi yang belum bekerja (pengangguran), yang diarahkan secara berkesinambungan.
Ditambahkan Jumanto yang juga politisi senior dari PDIP ini, besarnya jumlah angka kemiskinan harus menjadi prioritas utama dan keberhasilan bupati dalam mengentas kemiskinan sekarang ini dalam kepemimpinanya. Apalagi dalam menghadapi MEA, persaingan lebih ketat lagi dan harus segera dicarikan solusi.
Hal senada juga disampaikan Ketua Fraksi Gerindra, Abdullah Syafi’i, menurutnya harus ada prioritas pekerja lokal sehingga Kab Gresik sebagai Kota Industri tidak dipadati pendatang dari luar daerah. Karena kedatangan, pastinya menambah daftar panjang penggangguran bagi warga Gresik. Dan bupati harus segera tanggap, atas pencapaian kemiskinan rangking ke-26 dari total 38 kota dan kabupaten se Jatim. ”Jadi bukan malah mengurusi proyek-proyek yang mecusuar, namun rakyat di telantarkan,” tandasnya. [kim]

Tags: