Dewan Berharap Penanganan DBD di Jatim Ditangani Serius

Ketua Komisi E DPRD Jatim, Hartoyo

DPRD Jatim, Bhirawa
Komisi E DPRD Jatim berharap dan meminta kepada Pemprov Jatim terutama Dinas Kesehatan untuk terus menangani kasus Demam Berdarah Dengue (DB) di Jatim ditangani dengan serius.
Hal ini agar penderita DBD ini bisa ditekan seminimal mungkin setiap tahunnya. Hal ini disampaikan oleh Ketua Komisi E DPRD Jatim Hartoyo ditemui usai hearing di DPRD Jatim, Selasa (19/2).
Maraknya wabah DBD membuat Komisi E DPRD Jatim memanggil Dinas Kesehatan Jatim untuk mengetahui perkembangan wabah penyakit ini, Selasa (19/2) dan hearing tersebut berlangsung tertutup. Namun komisi ini mengaku bersyukur karena kasus DBD di Jatim mengalami penurunan. “Kami ingin mengetahui sejauh mana penanganan DBD di Jatim. Setelah mendapatkan penjelasan melalui hearing tersebut ternyata antara 2018 hingga 2019 kasus DBD mengalami penurunan,” ujarnya.
Hartoyo menjelaskan, kalau dalam hearing tersebut untuk Jatim belum sampai pada tingkat KLB (Kejadian Luar Biasa).
Menurutnya, ditentukan KLB jika penderita DBD jumlahnya melebihi batas yang ditentukan. “Meski demikian kami berharap penanganan ini tetap dilakukan secara serius. Agar penderita DBD ini bisa ditekan seminimal mungkin setiap tahunnya,” harapnya.
Sebelumnya data dari Dinkes Jatim, pada Februari jumlah DBD cenderung mengalami penurunan. Sampai pertengahan bulan ini, jumlah hanya mencapai 476 kasus. Jumlah tersebut tidak sampai separo dari total kasus pada Januari 2019 yang mencapai 3.689 kasus. Menurunnya DBD ini juga terjadi di berbagai daerah yang sebelumnya tinggi temuan kasusnya, seperti Kabupaten Kediri dan Tulungagung.
Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Jatim Kohar Hari Santoso menjelaskan penyebab kasus DBD tak lepas dari curah hujan dan pola perilaku masyarakat. Untuk itu, ia menghimbau kepada masyarakat dan pemerintah daerah untuk selalu melakukan gerakan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN).
Untuk menekan angka kematian akibat DBD, Kohar juga berpesan agar masyarakat cepat tanggap. Jika mengalami atau menemukan keluarga dengan panas tinggi selama lebih dari tiga hari, diminta segera memeriksakan diri ke dokter untuk mendapat diagnosis. “Karena hanya dokter yang bisa menyimpulkan, demam ini demam biasa ataupun DBD,” pungkasnya. [geh]

Tags: