Dewan Desak Pemkot Surabaya Segera Fungsikan Jembatan Kartini

Perbaikan Jembatan Kartini memasuki tahap finishing, Senin (17/9). Rencananya akhir September jembatan akan dibuka agar geliat bisnis di sekitar jalan tersebut hidup kembali.[andre/bhirawa]

DPRD Surabaya, Bhirawa
Komisi C DPRD Kota Surabaya mendesak agar Pemkot Surabaya untuk segera mengoperasionalkan dan membuka kembali jembatan di Jalan Kartini yang perbaikannya sudah tahap finishing.
Wakil Ketua Komisi C DPRD Kota Surabaya Buchori Imron menjelaskan bahwa Jembatan Kartini seharusnya sudah bisa digunakan oleh pengguna jalan agar perekonomian di sekitar jalan tersebut kembali hidup.
”Sepanjang Jalan Kartini kan banyak berdiri unit bisnis dan restoran. Kalau tidak segera dibuka bukan tidak mungkin kawasan Jalan Kartini akan mati secara ekonomi,” ujarnya ketika ditemui di gedung DPRD Kota Surabaya, Senin (17/9).
Buchori Imron mencontohkan Alfa Midi yang berada tepat di depan Jembatan Kartini. Sejak akses jalan tersebut ditutup karena perbaikan jembatan, usaha Alfa Midi tutup total karena sepinya pengguna jalan yang melintas di Jalan Kartini.
Politisi dari Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Kota Surabaya ini menambahkan, memang jembatan retak karena post major atau bencana alam pada waktu itu.
Ditambah lagi dengan debit aliran sungai meningkat drastis karena musim hujan sehingga pondasi jembatan tidak kuat, yang mengakibatkan terjadi keretakan pada jembatan tersebut.
”Nah sejak perbaikan Jembatan Kartini, bisnis di kawasan Jalan Kartini mati suri,” terangnya.
Lebih lanjut Buchori mengatakan, seharusnya pengerjaan Jembatan Kartini tidak berlarut-larut yang membuat geliat ekonomi di kawasan tersebut tidak mandek.
Dengan anggaran Rp 2,1 miliar, perbaikan Jembatan Kartini harusnya tidak sampai setahun lamanya. ”Akses Jalan Kartini harus segera kembali dibuka, demi kepentingan masyarakat sekitar dan pengguna jalan. Jalan Kartini itu akses utama bagi warga Kota Surabaya,” ungkapnya.
Seperti diketahui, pekerjaan pembangunan jembatan Jalan Kartini Surabaya memasuki tahap finishing. Proyek jembatan sepanjang 10 x 12 meter itu pelaksananya CV Sumber Jaya dan anggaran sebesar Rp 2,1 miliar sempat molor karena terkendala adanya utilitas Telkom yang belum dipindah.
Kabid Jalan dan Jembatan Dinas PU Bina Marga dan Pematusan (DBMP) Pemkot Surabaya Ganjar mengatakan Jembatan Kartini sudah memasuki tahap seratus persen.
”Sekarang tahap finishing, kemungkinan minggu depan bisa dilalui. Tunggu aspalnya kering dulu serta serah terima pekerjaannya harus diproses dulu,” terang Ganjar.
Dia menambahkan akhir September ini jembatan bisa dibuka dan pekerjaan proyek ini tidak sampai satu tahun, cuma butuh waktu enam bulan.
”Mulai Maret sampai September, memang ada keterlambatan beberapa hari nggak sampai sebulan,” ucap Ganjar.
Mantan pegawai Bappeko ini menegaskan, dengan keterlambatan tersebut Pemkot Surabaya tetap akan memberikan denda kepada pelaksana proyek sesuai aturan yang berlaku.
”Keterlambatannya karena adanya jaringan utilitas Telkom yang belum digeser dan baru 27 Agustus kemarin digeser. Dan yang melakukan penggeseran itu harus dari instansinya sendiri, bukan kami,” tandasnya. [dre]

Tags: