Dewan Dukung Percepatan Pembangunan Ekonomi Madura

Jembatan Suramadu

Jembatan Suramadu

DPRD Jatim, Bhirawa
Rencana penerbangan perdana Surabaya (Juanda) – Sumenep (Trunojoyo) pada 18 Agustus 2014 mendapat dukungan penuh dari kalangan DPRD Jatim. Pasalnya, dengan dibukanya penerbangan tersebut diyakini dapat memacu percepatan pembangunan pulau Madura yang sempat tersendat, gara-gara pembangunan kawasan ekonomi khusus Suramadu terhambat pembebasan lahan.
“Saya yakin dengan dibukanya penerbangan Surabaya – Sumenep, bisa menjadi titik kebangkitan Madura yang dimulai dari wilayah Timur (Sumenep),” ujar Achmad Iskandar anggota DPRD Jatim asal Madura saat dikonfirmasi Rabu (13/8).
Menurut Iskandar, pembukaan penerbangan Surabaya-Sumenep adalah langkah berani dan harus didukung karena dapat memberikan dampak banyak terhadap pertumbuhan ekonomi masyarakat. Seperti,  perhotelan, UMKM, dan sumber daya manusia (SDM) maupun investasi.
‘’Dengan adanya lapter tentu nantinya bisa dibangun sekolah penerbangan, sehingga muncul generasi penerus Halim Perdana Kusuma pahlawan nasional yang namanya diabadikan menjadi nama bandara,’’harapnya.
Lokasi Sumenep yang berbatasan dengan Bali juga diyakini menjadikan angin segar bagi sektor pariwsata. Apalagi Sumenep banyak menyimpan potensi wisata, misalnya Pulau Gili Hyang, Astana Syech Yusuf, Pantai Lomban dan pasir putih.  “Selama ini baru Banyuwangi yang mampu memanfaatkan pariwisatanya dengan memanfaatkan kedekatan jarak dengan Bali. Kedepan Sumenep juga kita dorong bisa terintegrasi dengan Bali dalam sektor pariwisata,” tambah Iskandar.
Sementara itu, Kepala Dinas Perhubungan dan Lalu Lintas Angkutan Jalan (LLAJ) Jawa Timur, Wahid Wahyudi membenarkan penerbangan perdana komersial rute Surabaya-Sumenep akan dilakukan pada 18 Agustus mendatang dilayani perusahaan penerbangan Trigaya Air  menggunakan pesawat ATR 42 dengan kapasitas penumpang maksimal 50 orang dua kali sehari.
“Sesuai rencana jadwal penerbangan pesawat dariTrunojoyo ke Juanda dua kali sehari yakni pukul 07.00 dan pukul 15.30  dengan waktu tempuh 30 menit,” ujarnya. Jika landasan pacunya (runway) bisa mencapai 1400 meter kemungkinan nanti bisa dilayani pesawat ATR 72 dengan kapasitas 70 tempat duduk
Di singgung soal harga tiket, Wahid mengatakan kisaran Rp.300 ribu – Rp.400 ribu. “ Itu sudah termasuk subsidi,” dalihnya.
Selain itu, Trigana Air juga berencana mengembangkan rute Sumenep-Pagerungan-Denpasar  dengan harga tiket kisaran Rp550 ribu – Rp900 ribu. [cty]

Tags: