Dewan Gresik Kecewa Bangunan GJS Plafon Sudah Ambrol

Sidak Komisi IIII dapati Plafon Gelora Jaka Samudro ambrol.

Kab.Gresik, Bhirawa.
Dalam Sidak Komisi III DPRD di Gelora Joko Samudro (GJS) di Jl Raya Veteran, Gresik menemukan bagunan plafon ambrol. Terang saja membuat anggota dewan menyoroti keseriusan pembangunan GJS yang menelan anggaran ratusan miliar dan belum sempat digunakan untuk olah raga itu namun kini sudah ada yang rusak.
Menurut Sekretaris Komisi III DPRD Gresik, Ahmad Kusriyanto, dengan ambrolnya plafon itu menunjukan kalau pembangunan atap bangunan kurang bagus. Sebab air hujan masih bisa masuk, kondisi ini yang menyebabkan plafon rusak dan ambrol. Dan bisa dilihat genangan air dan kalau tidak segera diperbaiki maka bisa semuanya ambrol.
”Kok bisa seperti ini, plafon banyak yang ambrol (jebol) dan berlubang. Padahal anggaran yang dikucurkan ratusan juta, selain itu gedung ini belum juga digunakan secara maksimal untuk sarana olah raga, seperti diselengarakanya sepak bola. Diduga ada pengerjaan kontruksi atap yang salah, sehingga air masih bisa masuk yang akhirnya ngendon pada plafon yang mengakibatkan ambrol.
Hal senada juga dikatakan Ketua Komisi III DPRD Gresik, Moh Syafi’ AM, terkait kontraktor sudah tak bertangung jawab. Sebab gedung ini sudah diserahterimakan pada Pemkab. Sehingga Pemkab harus mengajukan anggaran perbaikan untuk memperbaikinya, kalau ingin plafon tidak rusak secara rata karena air.
”Saya melihat tim pengawasan dari dinas yang kurang serius dalam mengawasi kontruksi bangunan. Dan berharap, dinas terkait segera mengajukan anggaran perbaikan untuk perbaikannya. Sebab kalau dibiarkan lama, maka akan membutuhkan biaya besar,” ungkapnya.
Terpisah Kabid Ciptakarya DPU dan Tata Ruang Gresik, Tri Handayani Setyarini  mengatakan, plafon ambrol (jebol) disebabkan karena rembesan air hujan dari tribun. Untuk jalan keluar cepatnya, terpaksa harus dilubangi agar air bisa turun tidak kena pada plafon. Dan segera mengajukan anggaran perbaikan bersama diperuntukan membangun pagar pembatas antara penonton dengan lapangan dan mengaspal lintasan atletik Rp7,3 miliar. [kim.adv]

Tags: