Dewan Gresik Optimis Dana Pendamping E-Warung Lolos

foto ilustrasi

foto ilustrasi

Gresik, Bhirawa
Agar pembelihan bahan pokok masyarakat murah dan terjangkau bisa terwujud, dewan menyambut baik kegiatan dari Dinas Sosial (Dinsos) Kab Gresik, yang akan membangun 18 elektronik Warung (e-Warung), anggaran pendampingnya sebesar Rp1,6 miliar. Anggaran ini diajukan dalam pembahasan R-APBD 2017, optimis bisa didapat karena terkesan mendadak.
Menurut Ketua Komisi D DPRD Gresik, Muntarifi, dari Dinsos telah mengajukan anggaran pendamping itu dalam pembahasan R-APBD 2017. Dan komisi telah menerimanya, karena program kegiatan itu, saya kira baik untuk meringankan beban ekonomi masyarakat. Namun pengajuannya terkesan mendadak, sehingga harus menoleh dahulu ketersedian anggaran.
”Ada pengajuan anggaran untuk e-Warung dari Dinsos, tapi belum bisa memastikan apakah bisa diloloskan atau tidak. Sebab pada kesepakatan Badan Anggaran (Banggar), tak boleh mengajukan anggaran baru. Ini yang kita sesalkan, padahal kegiatan itu cukup bagus bagi terutama bagi masyarakat miskin,” ujarnya.
Namun komisi, akan tetap berjuang untuk meloloskan anggaran itu, karena merupakan program untuk pengentasan kemiskinan, dan dalam pembahasan di Banggar nanti. Pada anggota Komisi D, yang masuk tim Banggar sudah kita minta untuk memperjuangkan hingga lolos. Supaya tahun 2017, bisa dilaksanakan dan dirasakan manfaatnya oleh masyarakat.
Ditambahkan Muntarifi, pengajuan mendadak karena adanya intruksi dari Kementerian Sosisal (Kemensos ). Dari dasar itu, anggota Komisi D yang menjadi anggota di Banggar. Mempunyai tugas untuk mengawal karena untuk kepentingan masyarakat, sebab sayang kalau tidak lolos. Bisa-bisa anggaran E-warung yang merupakan program dari pusat, tidak bisa dilaksanakan di daerah sebab tidak ada anggaran pendamping.
Hal senada juga dikatakan Wakil Ketua Komisi D, H Sujono, program kegiatan itu baik karena langsung dirasakan oleh masyarakat miskin. Pastinya di pembahasan tingkat Banggar, akan berupaya semaksimal mungkin bisa dilaksanakan sesuai waktunya. Karena kegiatan itu sudah dinanti masyarakat, sebab sangat meringankan beban ekonominya.
Terpisah Kepala Dinas Sosial Kab Gresik, Sutaji Rudi mengatakan, program kegiatan E-Warung dari pusat. Pemberitahuan intruksinya juga mendadak, sehingga pengajuan dana pendamping untuk operasional juga mendadak. Sesuai intruksi Kemensos, jika ingin anggaran untuk Keluarga Penerima Manfaat (KPM) cair. Maka daerah harus menyiapkan anggaran 5% dari anggaran KPM, dan Gresik akan menerima sebesar Rp40 miliar.
”Kalau Rp40 miliar dari 5% maka harus menyiapkan anggaran Rp2 miliar. Namun, yang diajukan Dinsos hanya cukup Rp1,6 miliar. Sebab sudah dilakukan efisiensi, dan sekarang tergantung dari dewan,” pungkasnya. [kim]

Tags: