Dewan Gresik Prihatin Angka Gizi Buruk Tinggi

Gizi BurukGresik, Bhirawa
Masih tingginya kasus gizi buruk di wilayah Kab Gresik, menjadi prihatian DPRD Gresik. Para anggota dewan meminta pada Pemkab Gresik agar segera mengambil langkah-langkah guna perbaikan gizi anak-anak korban gizi buruk.
Menurut Anggota Komisi D, Noto Utomo, adanya kabar kalau angka gizi buruk di Kab Gresik masih tinggi sangat memprihatinkan. Selain, membuat keprihatinan dan meminta pada pihak Pemkab Gresik dalam hal ini Dinas Kesehatan (Dinkes) untuk cepat mengambil langka-langkah kongkrit. Agar persoalan ini bisa diturunkan, sebab gara-gara gizi buruk ini pertumbuhan anak menjadi tidak normal begitu juga dengan yang lainya.
”Ini generasi penerus bangsa, seharusnya menjadi perhatian serius oleh Pemkab Gresik. Dan mereka jangan dibiarkan begitu saja menderita gizi buruk. Sebab hal ini terbukti kalau masyarakat Kab Gresik ternyata ekonominya masih lemah, atau kesedaranya masih rendah mengenai gizi untuk pertumbuhan anak-anaknya,” papar Noto Utomo dengan nada prihatin.
Sementara itu, Pelaksana tugas (Plt) Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kab Gresik, dr Nurul Dhollam pada wartawan mengatakan, kasus gizi buruk masih tinggi penyebabnya karena minimnya kepedulian dari orang tua untuk mengontrol kesehatan anak-anaknya. Sebab orang tua jarang membawa anak mereka ke Posyandu, sehingga kebutuhan gizi tidak bisa terpantau dengan baik.
Dalam kurun waktu Januari hingga Mei, jumlah penderita gizi buruk sudah mencapai 79 orang. Dan trendnya di Kab Gresik memang terus menurun setiap tahun. Pada tahun 2014 lalu angka kasus gizi buruk mencapai 203 anak-anak, di tahun 2015 lalu jumlahnya menurun menjadi 137 anak-anak.
”Makanya, kami terus berupaya untuk menekan jumlah gizi buruk tersebut. Dari 79 kasus gizi buruk, penyebab tertinggi memang karena salah asuh orang tua. Jumlahnya mencapai 44% dari total keseluruhan kasus dan peran orang tua perlu ditingkatkan agar benar-benar bisa memanfaatkan keberadaan Posyandu,” ungkapnya.
Hal senada juga dikatakan Kepala Seksi (Kasie) Gizi Dinkes Gresik, Minartin, sebab pihaknya terus berupaya menyiapkan tenaga Puskesmas untuk menangani persoalan gizi buruk. Sehingga, ketika terjadi kasus gizi buruk di masyarakat bisa ditangani secara maksimal oleh petugas Puskesmas. Melalui program tata laksana gizi buruk. Yakni, Puskesmas diberikan pembekalan untuk penangangan awal terkait gizi buruk. [kim]

Tags: