Dewan Jamin Stok Pangan di Jatim Sampai Awal 2018 Aman

Seorang petugas melakukan pengecekan beras sebelum dikirim ke
outlet RPK yang didirikan oleh Perum Bulog Sub Divre II Surabaya Selatan. (kariyadi/bhirawa)

DPRD Jatim, Bhirawa
Komisi B DPRD Jatim menjamin stok pangan di Jatim aman saat natal 2017 dan tahun baru 2018 mendatang.
Anggota Komisi B DPRD Jatim, Subianto mengatakan untuk stok beras di kabupaten Jombang sudah masuk panen pada awal Januari. Bahkan untuk cabe juga mulai panen, begitu juga dengan daging juga masih aman.
“Semua bahan pokok untuk di Jatim masih relatif aman dan terjaga hingga tahun 2018 mendatang,”tegasnya, Selasa (26/12).
Politisi asal Fraksi Demokrat ini, juga meminta kepada pemerintah harus tetap memberikan subsidi ongkos angkut. Hal ini dilakukan supaya harga tetap stabil sehingga masyarakat tidak perlu kawatir akan terjadi kelonjokan yang signifikan ketika jelang perayaan Hari Natal maupun Tahun Baru.
“Pemerintah daerah harus tetap memberikan subsidi ongkos angkut, sehingga harga- harga kebutuhan pokok tetap stabil,” ujar Subianto Politisi asli Kediri ini.
Selain itu juga, piaknya meminta kepada Bulog agar juga turun berperan menstabilkan harga bahan pokok di Jatim. “Apabila harga saat melonjak tinggi bulog harus menjadi penyelaras harga, begitu pula sebaliknya saat harga anjlok atau turun juga harus membantu petani menaikan harga supaya tidak merugi,”ujarnya.
Sementara itu anggota komisi B DPRD Jatim lainnya, Suharti mengatakan saat ini kondisi Stok bahan makan di Jatim relatif aman. Namun untuk harga untuk cabe mengalami kenaikan, pasalnya panen cabe menurun dan permintaan naik. “Untuk kenaikan harga ini masih relatif normal, tapi stok aman hingga awal tahun depan,”ujarnya.
Agar stok aman dan harga tetap normal, pihaknya berharap kepada pemerintah memberikan pendampingan dan pelatihan kepada para petani yang ada di Jatim, sehingga dengan bantuan pelatihan ini hasil panen di Jatim menjadi baik.
Gubernur Jawa Timur, Soekarwo memastikan bahwa stok bahan Pokok dan pangan di Jatim masih tercukupi Natal tahun 2017 dan Tahun baru 2018 mendatang. “Kami harap tidak berbelanja berlebihan saat natal dan tahun baru. Apabila masyarakat melakukan panic buying bisa menyebabkan lonjakan harga di pasaran,”ujarnya. [cty]

Tags: