Dewan Jatim Imbau Pemprov Tak Gelar Perayaan Tahun Baru

Pesta Kembang Api di GrahadiDPRD Jatim, Bhirawa
Perayaan peringatan malam tahun baru (Old and New) yang biasa dilakukan hampir seluruh pemerintah daerah di Jatim dengan menggelar kegiatan panggung hiburan dan pesta kembang api, mendapat kritik DPW PKS Jatim. Alasannya,  kegiatan itu dinilai kurang mendidik masyarakat serta cenderung menghambur-hamburkan uang rakyat.
“Tahun ini khan tahun keprihatinan,  jadi lebih baik peringatan perayaan tahun baru itu diganti dengan do’a bersama dan muhasabah tokoh-tokoh agama dengan mengajak umatnya. Jadi pemerintah tinggal menfasilitasi saja, ” harap Ketua Umun DPW PKS Jatim,  drh Hamy Wahyunianto di sela-sela evaluasi dan catatan akhir tahun DPW dan FPKS DPRD Jatim,  Selasa (30/12).
Menurut Hamy, tanda-tanda alam mulai dari air, tanah, api dan udara sudah memperingatkan dalam bentuk musibah bencana.  Wakil ketua komisi D DPRD Jatim itu mencontohkan,  tanah longsor di Banjarnegara Jateng, banjir bandang di Bandung,  kebakaran Pasar Klewer Solo maupun jatuhnya pesawat AirAsia dengan nomor penerbangan QZ 8501 di perairan Bangka Belitung.
“Harusnya tahun baru itu dijadikan sebagai moment penting untuk merealisasikan ‘Revolusi Mental’ yang didengungkan pemerintahan Jokowi-Jusuf Kalla,” bebernya.
Disinggung soal rencana Pemprov Jatim menggelar pesta kembang api?  Kembali Hamy sangat menyayangkan pemprov ikut-ikutan menggelar pesta kembang api seperti yang kerap dilakukan Pemkot Surabaya. “Kami sangat menyayangkan,  kenapa pemprov Jatim ikut-ikutan menggelar pesta kembang api yang cenderung hambur-hamburkan uang rakyat, ” sindirnya.
Senada,  Wakil Ketua Komisi E DPRD Jatim,  Suli Daim mengatakan bahwa atas nama pribadi dan DPRD Jatim pihaknya mengucapkan duka cita sedalam-dalamnya atas ditemukan 6 jenazah penumpang dan serpihan pesawat AirAsia.
“Sebagai ungkapan duka kami meminta pemprov untuk sementara tidak menyelenggarakan upacara peringatan pergantian tahun baru 2015 di kantor negara Grahadi. Mengingat sebagian besar penumpang yang menjadi korban adalah masyarakat Jatim,” tegas politisi asal FPAN.
Selain itu, pihaknya juga meminta kabupaten/kota se Jawa Timur untuk tidak melakukan hal sama dalam menyambut tahun baru 2015. “Untuk itu saatnya kita bersama-sama mengevaluasi diri dari berbagai bencana yang menimpa ini. Mendekatkan diri pada Allah SWT, memohon agar pada tahun 2015 kita diberikan kemudahan dan dijauhkan dari segala bencana. Aamiin,” pungkas Suli Daim
Sekedar diketahui,  Pemprov Jatim melalui Biro Kesmas berencana menggelar pesta kembang api untuk perayaan malam pergantian tahun baru. Bahkan Gubernur Jatim Soekarwo mengakui kalau rencana awal pesta kembang api itu hanya berdurasi 15 menit tapi karena dianggap terlalu singkat sehingga diperpanjang menjadi 20-25 menit. [cty]

Tags: