Dewan Juri Fashion New Normal Mengaku Kesulitan, Rucita: Anak Muda Jatim Sangat Kreatif

Wakil Bendahara DPD Golkar Jatim, Rucita

Golkar Jatim, Bhirawa
Dewan juri lomba Fashion New Normal yang digelar DPD Partai Golkar Jatim mengaku kesulitan dalam menilai ratusan peserta yang turut andil. Hal ini pun dirasakan Rucita Permatasari.
Dari jumlah 501 peserta, Rucita yang juga selaku Wakil Bendahara DPD Golkar Jatim ini menyatakan antusias peserta sangat luar biasa.
“Kreativitas peserta yang mayoritas anak muda di Jawa Timur ini sungguh luar biasa. Dan Partai Golkar telah menampung kreativitas mereka,” katanya.
Perempuan berparas cantik ini mengatakan semangat anak muda dalam masa pandemi patut diapresiasi lantaran mematuhi protokol kesehatan.
Disampaikan Rucita, pandemi Covid-19 bukan malah patah semangat sebagai anak muda. DPD Partai Golkar Jatim, kata dia, memberikan wadah untuk menampung ide-ide kreatifnya.
“Mereka lebih cepat karena dunia sudah semakin terbuka secara digital. Jadi, mereka sungguh luar biasa dan itu butuh tampungan tentunya,” jelasnya.
Rucita menambahkan, baju yang dikenakan pun memiliki estetika yang sangat indah yang dipadupadankan dengan alat pelindung diri (APD)
“Ini tidak mudah, kalau dulu mereka hanya memikirkan fashion sekarang mereka di double lagi untuk kesehatan jadi itu suatu terobosan baru. Ditambah lagi konten yang mereka tunjukkan,” tambahnya.
Sebelumnya, DPD Partai Golkar Jatim kembali “menggebrak” anak-anak muda untuk tidak malu menggunakan Alat Pelindung Diri (APD) di tengah Pandemi Covid-19. Kali ini, Partai berlambang Pohon Beringin ini menggelar Lomba Fashion New Normal.
Ada 501 peserta yang turut menyemarakkan lomba ini dan di upload di Instagramnya masing-masing. Kreativitas peserta pun sangat diperhitungkan. Selaku Dewan Juri Ketua TP-PKK Jatim Arumi Bachsin, Wakil Bendahara DPD Golkar Jatim Rucita Permatasari, Desainer Nasional Isyam Syamsi dan dr Natalia Tanojo.
Ketua DPD Partai Golkar Jatim, M Sarmuji mengatakan acara ini karena keprihatinannya kepada anak muda yang belum disiplin. Baik itu tidak memakai masker, hand sanitizer dan face shield. “Saya khawatir anak muda kalau tidak pakai masker itu tidak modis,” katanya dalam Dalam sambutan pengumuman Lomba Fashion New Normal dan Talk Show “Modis Tapi Sehat, Bisa!”, Rabu malam (22/7/2020).
Sarmuji yang juga Anggota DPR RI dari Komisi XI ini mengungkapkan bahwa dirinya sama sekali bukan penggemar fashion. Bahkan, ia sempat dikira pedagang lantaran pakaian yang dikenakannya.
“Saya sama sekali bukan pemerhati fashion, bukan penggemar fashion. Bahkan kami sering dikiranya tukang es Cendol karena pakaian yang saya pakai,” ujarnya.
Meski demikian, Sarmuji peduli kepada anak-anak muda di Jatim untuk mengenakan APD menjadikan tren di era New Normal ini.Menurutnya, protokol kesehatan sangat penting agar anak muda tidak ragu lagi mengenakan APD.
“Selama ini kan masih banyak anak muda yang tidak mau pakai APD, karena alasannya ribet. Padahal, memakai masker itu kan tidak menurunkan keindahannya,” jelasnya.
Hal ini dibuktikan dengan banyaknya jumlah peserta lomba yang digelar. Antusias anak muda penuh kreativitas ini pun mendapatkan apresiasi penuh.
“501 peserta ini membuktikan bahwa aksesoris kelengkapan protokol covid-19 ternyata tidak menurunkan tingkat keindahan itu sendiri. Malah ada yang bisa mengkombinasikan kan secara sempurna,” papar Sarmuji.
Kesadaran anak muda Jatim, kata Sarmuji, sangat penting. Bahwasannya, kebutuhan masyarakat secara umum untuk memfasilitasi kreativitas anak muda dalam berpakaian di era New Normal.
“Oleh karenanya, kami fasilitasi kekreativitasan anak muda saat Pandemi ini dengan lomba fashion New Normal. Jadi tetap modis dan juga sehat,” pungkasnya. [geh]

Tags: