Dewan Keluhkan Kondisi Gedung yang Menua

Plafon ruang Komisi B DPRD Surabaya berlubang dan rawan jebol, Selasa (31/10). [gatot/bhirawa]

DPRD Surabaya, Bhirawa
Kondisi gedung DPRD Surabaya yang sudah  menua  mulai dikeluhkan anggota legislatif. Salah satunya ruang Komisi B Bidang Perekonomian,  plafon atau langit-langitnya berlubang sehingga rawan ambrol . Dikhawatirkan kondisi ini akan menimpa pengunjung yang sedang meninjau rapat dengar pendapat.
Anggota Komisi B DPRD Surabaya Achmad Zakaria mengatakan dengan adanya tiga lubang pada plafon di ruang Komisi B, menunjukkan bahwa kondisi Gedung DPRD Surabaya memprihatinkan. “Ini bahaya jika ada orang yang duduk di bawah plafon tersebut,” katanya.
Apalagi, lanjut dia, dari tiga lubang yang ada, satu lubang hanya ditutup dengan potongan lembar kayu bekas, sementara dua lubang lainnya dibiarkan menganga.
Sementara itu, Sekretaris Komisi B DPRD Surabaya Edi Rahmat memperkirakan munculnya beberapa lubang tersebut karena perbaikan pendingin ruang AC) di ruangan Komisi C yang belum selesai. “Mungkin itu karena AC yang bocor,” ujarnya.
Namun demikian, Edi berjanji akan menyampaikan kepada sekretariat DPRD untuk segera memperbaikinya. “Nanti saya sampaikan agar diperbaiki,” katanya.
Adanya beberapa lubang di atap Ruang Komisi B sempat menjadi pembicaraan di kalangan para tamu khususnya warga yang meninjau rapat dengar pendapat di komisi tersebut. Bahkan mereka menghubungkan dengan rencana pembangunan gedung baru DPRD Surabaya delapan lantai yang menggunakan anggaran sekitar Rp 55 miliar.
“Meski ada rencana bangun gedung baru, tapi gedung lama jangan dibiarkan begitu saja bila ada kerusakan seperti ini,” kata salah seorang warga yang tidak mau disebut namanya. [gat]

Tags: