Dewan Kembali Tolak Impor Beras

Wakil Kepala Bulog Sub Divre Madiun, Gamanto Mulyanto, SH.

Bulog Madiun Jamin Stok Aman
DPRD Jatim, Bhirawa
Komisi B DPRD Jatim kembali menolak rencana pemerintah untuk mendatangkan kembali 500 ribu ton beras import dari Vietnam dan Thailand yang diperkirakan akan datang ke Indonesia jelang lebaran tahun ini.
“Sudah ada sinyal dari Kementerian Perdagangan akan mendatangkan 500 ribu ton lagi ke Indonesia. Ini sangat mengganggu perekonomian terutama di Jatim,”ungkap Ketua Komisi B DPRD Jatim Achmad Firdaus di Surabaya,Senin (21/5).
Politisi asal Partai Gerindra ini mengatakan pihaknya berharap jangan sampai beras import tersebut bocor masuk ke Jatim. “Jatim sudah surplus dan jangan sampai masuk Jatim. Kalau hal itu sampai terjadi maka akan merusak harga beras di Jatim,”jelasnya.
Ditambahkan oleh Firdaus, pihaknya berharap OPD (Organisasi Perangkat Darerah ) Pemprov Jatim memperketat pengawasan jangan sampai beras import tersebut masuk Jatim.
“OPD Disperindag harus mengakses dengan kementerian pusat untuk mengetahui jalur-jalur lewat mana saja beras import tersebut sebagai antisipasi bocor masuk Jatim,”tutupnya.
Hal senada juga diungkapkan Anggota Komisi B DPRD Jatim, Zainul Lutfi. Menurutnya Pemprov Jatim terus mengupayakan agar produksi beras di Jatim stabil. Bahkan Gubernur Jatim membuat skema pinjaman pembiayaan dari pusat untuk pembelian alat pengering gabah. Tapi nyatanya justru pusat impor beras dari Thailand dan Vietnam.
“Bagaimana upaya gubernur meningkatkan Nilai Tukar Rupiah (NTP) di Jatim jika kemudian pusat mengimpor beras. Meski janjinya tidak merembas di Jatim, tapi siapakah yang bisa menjamin,”papar politikus asal PAN ini.

Beras di Madiun Aman
Persediaan stok pangan di Bulog Sub Divre Madiun sekarang ini masih mencukupi untuk tiga bulan kedepan. Maksudnya untuk persediaan bantuan sosial beras untuk mastarakat sejahtera (Bansos Rastra) untuk bulan Ramadhan dan Hari Raya Idul Fitri1439 H masih aman atau masih tercukupinya hingga tiga bulan kedepan.
Menurut Kepala Bulog Sub Divre Madiun Herisman melalui Wakil Kepala Bulog Sub Divre Madiun, Gamanto Mulyanto, SH kepada Bhirawa, Senin siang (21/5) menyebutkan, Bulog Sub Divre Madiun dengan wilayah kerja meliputi, Kota Madiun, Kabupaten Madiun dan Kabupaten Ngawi.
Untuk pengadaan pangannya melalui bantuan pangan non tunai (BPNT) bagi Kota dan Kabupaten Madiun dan untuk Kab Ngawi dengan bansos rastra sebanyak 800 ton unntuk 84.426 RTS setiap RTS 10 Kg beras diberikan secara gratis.
“Jadi harus dibedakan, kalau namanya raskin beras miskin diberikan per orang 15 Kg dengan uang tebusan Rp 1.600/Kg nya. Tetapi sekarang bansos rastra per orang 10 Kg diberikan secara gratis. Sdang BPNT diberikan berupa kartu, bagi yang bersangkutan apabila memerlukan atau membutuhkan tinggal menggesek begitu,” kata Waka Bulog Sub Divre Madiun Gamanta Mulyono.
Terpisah, Kepala Bulog Sub Divre Madiun, Herisman, menjelaskan, pada bulan Ramadhan dan jelang Lebaran 2018 ini, pihaknya sudah menyiapkan stok sekitar 5.700 ton beras, gula 25 ton, minyak goring 3.000 liter dan tepung 8,7 ton. Stok pangan tersebut masih cukup untuk tiga bulan kedepan. Selain itu belum lama ini Bulog Madiun bersama Dinas Perdagangan Kota Madiun juga telah mengadakan Operasi Pasar Murni (OPM) sebanyak 8.300 ton beras di pasar Besar Madiun (PBM), Pasar Sleko dan Pasar Sriwijaya.
“OPM tersebut untuk mengisi kekosongan beras mediun yang menjadi kebutuhan warga. Jadi saya jamin untuk persiapan bulan Ramadhan dan Hari Raya 2018 nanti stok cukup aman”kata Herisman dalam pemaparannya di hadapan Wali Kota dan Sekda Kota Madiun di Ruang 13 Sekretariat Pemkot Madiun, pekan lalu.
Disinggung soal penyerapan pengadaan pangan di tahun 2018 ini, Bulog Sub Divre Madiun baru dapat menyerap 17.000 ton atau baru 40 persen dari target sekitar 50.000 ton setara beras. “Target pangan di Bulog Madiun akan tercapai pada akhir tahun 2018, karena ini baru bulan Mei dan nanti setelah lebaran Kabupaten Madiun dan Ngawi masih akan panen padi dua kali lagi,”terang Gamanto meyakinkan.
Selama ini kantor Bulog Madiun selalu mengirim beras permintaan dari Sumatera, DKI, NTT. Hal itu, wajar. Karena Bulog Madiun wilayahnya merupakan lumbung pangan yakni Kabupaten Madiun dan Ngawi. [cty, dar]

Rate this article!
Tags: