Dewan Kesenian Situbondo Beri Penghargaan Seniman dan Sejarawan

Bupati Situbondo didampingi Ketua DKS Edy Supriyono saat menyerahkan penghargaan kepada seniman dan sejarawan Selasa (18/1). (sawawi/bhirawa)

Situbondo, Bhirawa.
Dewan Kesenian Situbondo menggelar penyerahan penghargaan kepada seniman dan sejarawan di pendopo Kabupaten Selasa (18/1). Hadir langsung dalam kegiatan tersebut Bupati, Wakil Bupati, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan serta Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Daerah. DKS juga menyerahkan hadiah bagi pemenang lomba cipta lagu situbondoan serta launching Buku Ensklopedia Cagar Budaya Kabupaten Situbondo. Ikut hadir Kabid pariwisata, seniman, pelaku seni, pemerhati sejarah, pemilik sound system, stasiun radio serta kalangan Youtuber.

Ketua DKS Edy Supriyono mengatakan, penghargaan tersebut sebagai wujud apresiasi secara khusus kepada para seniman yang ada di Kabupaten Situbondo. Misalnya kepada almarhum Badik S, Agus Rajana dan Hariyomo) yang selama ini telah berkontribusi nyata dalam dunia seni dan budaya di Kabupaten Situbondo.

“Ini sekaligus sebagai ucapan terima kasih dari pemerintah atas dedikasi mereka. Ke depan diharapkan mereka bisa lebih bersemangat dalam berkarya. Ini adalah tahun ketiga DKS yang merupakan kepanjangan tangan Pemkab melakukan hal ini,” ujar Edy.

Masih kata Edy, untuk
lomba cipta lagu Situbondoan rutin digelar setiap tahun. Ini, sebut Edy, untuk memberikan ruang kepada para pencipta lagu untuk terus berkarya. Diharapkan setiap tahun bisa menelurkan karya karya baru.

“Ya kami berharap lagu-lagu Situbondo akan menjadi tuan rumah di daerah sendiri sehingga tidak dijajah oleh lagu lagu daerah lain. Setiap tahun ada sepuluh lagu terbaik dan satu karya favorit yang dipilih sebagai juara. Lagu-lagu itu kemudian di aransmen dan dibuatkan video klip,” ungkap Edy.

Sementara itu disela sela acara, DKS juga melaunching Buku Ensklopedia Cagar Budaya. Ini merupakan buku kedua yang diterbitkan oleh DKS. Kata Edy, sebelumnya juga melanching Buku ‘Tatengghun’. Langkah ini diambil karena DKS tidak hanya ingin meninggalkan sesuatu yang bersifat kekaryaan fisik. Tetapi juga ingin mewariskan pengetahun. Selain itu, buku ini diharapkan akan menjadi salah satu sumber literatur bagi masyarakat Situbondo agar bisa mengetahui, memahami, mencintai dan melestarikan budaya warisan leluhurnya.” Itu harapan kami,” pungkas Edy.

Disisi lain Bupati Situbondo KarnavSuswandi menimpali seni budaya merupakan bidang yang tidak bisa main-main dalam pengembangannya. Sebab, imbuh Bupati Karna, hal itu termasuk hal yang strategis dalam sebuah proses pembangunan. Misalnya, dalam memajukan dunia pariwisata. Selain akses dan sarana prasarana, juga harus ada atraksi.

“Di sinilah peran teman teman DKS dibutuhkan. Ini karena sebagus apapun sarana prasarana yang dimiliki, tanpa ada atraksi tidak akan mendapatkan hasil yang maksimal. Misalnya di Pasir Putih, ya mulai dahulu seperti itu itu saja. Coba ada atraksi setiap malam minggu dulu, misalnya. Pasti akan beda hasilnya,” tutur Bupati Karna.

Mantan Plt Sekda Bondowoso itu menambahkan, langkah strategis itu harus segera di lakukan. Sebab untuk membuat atraksi itu tidak bisa lepas dari peran DKS. Ini juga menjadi tanggung jawab DKS. Selain itu DKS juga mampu memberikan ciri khas, sehingga ke depan orang yang datang ke Situbondo, tidak hanya datang melihat keindahan alamnya saja.

“Yang terpenting juga mereka merasa rindu dengan kesenian khas situbondo,” papar Bupati Karna. (awi.hel).

Tags: