Dewan Kota Batu Desak Proyek GOR Dibatalkan

GOR Kota BatuKota Batu, Bhirawa
Pesan Wali Kota Batu Eddy Rumpoko agar seluruh SKPD melakukan perencanaan dengan baik agar di Triwulan Pertama seluruh proyek sudah dilelang ternyata tidak bisa dilaksanakan semua SKPD.
Dinas PU Cipta Karya dan Tata Ruang (CKTR) misalnya, sampai saat ini belum juga memasukkan lelang proyek Gedung Olah Raga (GOR) ke Unit Layanan Pelelangan (ULP). Padahal sesuai jadwal yang dibuat, lelang seharusnya dilaksanakan Pebruari – Maret. Namun karena dokumen lelang belum kelar, proyek yang direncanakan senilai Rp 20 milyar tersebut akhirnya tak juga dilelang.
Kepala Dinas PU CKTR, Arif Setyawan, mengakui keterlambatan lelang proyek GOR tersebut. Penyebabnya karena dokumen lelang dan DED-nya belum rampung.
“Dokumennya tak kunjung selesai, kalau selesai pasti kami masukkan ke ULP untuk diteliti,” ungkap Arif kepada bhirawa akhir minggu kemarin.
Ia menarget, akhir bulan ini sudah dilakukan penandatanganan kontrak kerja sama dengan rekanan Pemkot Batu.
Tanda-tanda gagalnya pelelangan proyek ini sudah terasa saat Coffee Morning awal bulan ini. Saat itu Walikota Batu menyemprot Arif karena tidak bisa menjelaskan tentang proyek GOR berikut progress reportnya. Walikota saat itu minta kalau memang perencanaannya masih belum baik, agar proyek tersebut direncanakan ulang secara matang.
Sekedar diketahui, Pemkot Batu menganggarkan Rp 20 miliar untuk pembangunan GOR. Nantinya, GOR itu mampu menampung 1000 orang.
Dalam GOR akan disediakan beberapa lapangan arena untuk basket, voli, dan bulu tangkis.
Selain itu juga akan ditambah fasilitas olah raga di Taman Huta Kota Bondas, termasuk membangun sentra PKL.
Terkait progress report proyek GOR tersebut, anggota Komisi C DPRD Kota Batu, Deddy Irfan Alwani, Dinas PU CKTR membatalkan proyek pembangunan GOR Terpadu di depan Stadion Brantas.
Opsi itu dinilai yang terbaik, apabila proses lelang tidak selesai akhir bulan ini. “Waktu lelang minimal butuh satu bulan, kalau sampai bulan depan (Mei) belum dilelang, pasti gak nutut dan terkesan dipaksakan,” tegas Deddy.
Belum lagi, lanjut politisi Demokrat itu, kalau ada sanggahan dari rekanan atau gagal lelang, tentu akan semakin lama lagi.
Padahal, awal April sudah ditanyakan progres pembangunannya, tapi dinas terkait menjanjikan proses lelangnya selesai akhir bulan ini.
“Harusnya proses lelang di awal tahun, faktanya masih sama tiap tahun selalu seperti ini. Walikota harus turun tangan mengatasi permasalahan ini,” tuturnya.
Tak hanya itu, CKTR tahun ini memiliki beberapa proyek besar, seperti rehab Alun-alun Batu dan pembangunan Kantor Dinas Perhubungan. Masing-masing nilainya di atas Rp 3 miliar.
“Sejauh ini semua proyek kayaknya belum masuk ULP, cuma Block Office yang pembangunannya jalan,” tandas Deddy. [sup]

Tags: