Ayub Wahyu Hidayatullah
Kota Kediri, Bhirawa
Fenomena rumah kos menjadi tempat mesum mulai marak di Kota Kediri. Banyaknya pasangan tak resmi yang diamankan Satpol PP Kota Kediri ketika merazia tempat-tempat kos yang jumlahnya ratusan ini menjadi sorotan dari banyak kalangan mengingat Kota kediri salah satu Kota yang memiliki slogan Kota religius.
Anggota DPRD dari Fraksi PKS Ayub Hidayatulloh mengaskan jika ada rumah kos yang tidak sesuai aturan harus ditindak tegas. Artinya keteegasan lintas Organisasi Perangkat Daerah sangat dibutuhkan , tidak hanya Satpol PP yang memiliki ketegasan, sebab urusan rumah kos ini ada beberapa OPD yang terlibat.
“Penjatuhan sanksi pada rumah kos harus tegas dan memiliki efek jera, berulangkali ditemukan namun mereka masih menjalankan usahanya . Harusnya sudah ditutup itu . harus ada ketegasan dari lintas OPD,”kata Ayub.
Lebih lanjut, adapun OPD yang telibat adalah DinasPenanaman Modal dan Perizinan Satu Pintu Terpadu , dengan banykanya pelanggaran yang ditemukan di rumah-rumah kos tersebut koordinasi lintas OPD harus ditingkatkan.”Kami dari PKS berulangkali menyampaikan sangat mendukung program pemrintah dalam peningkatan PAD” kata Ayub.
Terpisah Kabid Trantibmum Satpol PP Kota kediri Nur Khamid, fenomena rumah kos menjadi ajang mesum ini kian marak, dari identifikasi sementara ada sekitar sepuluh rumah kos yang dijadikan tempat mesum pasangan kumpul kebo , dan ironisnya tempat kos tersebut berani menyewakan rumah kos dengan tempo jam.
Hal ini mengindikasikan kuat jika tempat tersebut dijadikan ajang mesum oleh penyewa kos, “Indikasinya sangat kuat, karena kita menerjunkan tim kami untuk mencoba menyewa tempat kos jam-jaman tersebut” kata Nur Khamid.
Sementara dalam mengantisipasi perilaku mesum dalam rumah kos ini Nur Khamid mengaku jika Satpol PP Kota Kediri terus melakukan Razia secara kontinyu “Semua yang terlibat akan diberiakn sangsi, dari pelaku hingga pemiliki kos, jika ada unsur pidana ya kita pidanakan, dan untuk tempat kos penutupan hingga penyegelan”tandasnya. [van]
