Dewan Kota Mojokerto Soroti Belanja Meter PDAM Rp1,2 M

Meteran PDAMKota Mojokerto, Bhirawa
Komisi II DPRD Kota Mojokerto memberi sorotan terkait belanja meteran baru PDAM senilai Rp1,2 miliar. Belanja modal sebesar itu, harus memiliki efektifitas untuk menongkrak performa PDAM yang terus mengalami kerugian.
Dewan berharap, paska pembelian mater baru, PDAM dapat mandiri beberapa tahun ke depan tanpa bersandar subsidi dari Pemkot.
”Dengan penggantian meter PDAM kami harap itu tepat dan menyelesaikan persoalan kebocoran air yang menjadi biang kerugian perusahaan itu,” kata Anggota Komisi II DPRD Kota Mojokerto, Edwin Endra Praja, kemarin.
Menurut Edwin, pihaknya telah menerima keluhan Direksi PDAM. Namun, Edwin tidak puas karena jajaran pengurus terkesan bertele-tele dalam menyampaikan belanja modal PDAM. ”Memang kami tidak puas, karena direksinya tidak mempunyai data belanja. Apa-apa yang dibelanjakan itu tak dihapalnya,” sesalnya.
Seperti diketahui, PDAM Maja Tirta Kota Mojokerto menyiapkan dana Rp1, 2 miliar untuk belanja ribuan unit alat meter air. Selain untuk peningkatan pelayanan pelanggan, penggantian alat meter air dilakukan untuk mendongkrak profil perusahaan yang masih dikategorikan kurang sehat oleh Badan Pendukung Pengembangan Sistem Air Minum (BPPSPAM) itu.
”Sekarang dalam tahapan proses lelang meter air basah. Pagunya Rp1, 2 miliar,” kata Kabag Keuangan PDAM Maja Tirta Kota Mojokerto, Sunarto.
Menurut Sunarto, jumlah unit meter air yang dibutuhkan sebanyak 4 ribu unit. Jumlah ini untuk melengkapi keseluruhan penggantian meter air yang terpasang di seluruh pelanggan. ”Stok yang ada sebanyak 570 unit. Kekurangannya (4 ribu unit) diadakan dengan sistem lelang,” ungkapnya.
Lelang ribuan meter air, ujar Sunarto, sudah digulirkan 19 Juni kemarin. Sumber pendanaannya di pos APBD 2015. Peremajaan meter air memang sudah saatnya. Karena sejak berdirinya PDAM Maja Tirta 1992, meteran air itu belum pernah diremajakan. ”Idealnya, empat hingga lima tahun harus digantiĀ  Ini sebenarnya merugikan PDAM sendiri. Tapi mau bagaimana lagi,” kata Sunarto.
Akibat meteran air yang rusak, penggunaan air setiap pelanggan menjadi tak akurat. Penggunaan air bisa melebihi jumlah yang semestinya, namun biaya yang dibebankan kepada pelanggan sesuai meteran. Bisa juga sebaliknya.
Penggantian meter air itu, imbuh Sunarto, bagian dari business plan kurun lima tahun kedepan. ”Yang sudah dilakukan untuk peningkatan kinerja, yakni jam pelayanan efektif sekarang sudah mencapai 18 jam per hari. Sedang pencatatan pemakaian meter air dengan scan android,” tukasnya. [kar]

Tags: