Dewan Minta Disnak Investigasi Sapi Mati Misterius

Peternak sapi perah di Desa Nyawangan resah dengan kematian sapi mendadak akhir-akhir ini, Selasa (3/12).

Tulungagung, Bhirawa
DPRD Tulungagung meminta Dinas Peternakan (Disnak) Kabupaten Tulungagung segera melakukan investigasi terkait kematian sejumlah sapi di Kecamatan Sendang secara misterius. Apalagi saat ini sudah berkembang rumor kematian sapi tersebut akibat diracun.
“Sudah tupoksi Disnak untuk turun lapangan,” ujar Ketua DPRD Tulungagung, Marsono di Kantor DPRD Tulungagung, Selasa (3/12).
Selain Disnak, lanjut politisi asal Desa Nyawangan Kecamatan Sendang ini pihak kepolisian diminta pula untuk terlibat dalam memberi keamanan dan penyuluhan pada masyarakat. Terlebih masyarakat di tiga desa di Kecamatan Sendang sampai sekarang setiap malam selalu melakukan penjagaan untuk menangkap orang yang diduga memberi racun pada sapi-sapi mereka.
“Yang kami tahu dari laporan masyarakat sudah ada sekitar 21 ekor sapi yang mati diduga keracunan. Racun dimungkinkan ditaruh di rumput yang mau dimakan sapi dan sapi yang mati itu gemuk-gemuk ” tuturnya.
Sebelumnya, Kepala Desa Nyawangan, Sabar, mengungkapkan sejak bulan lalu sudah ada delapan ekor sapi mati misterius di desanya. Warga setempat menduga sapi-sapi tersebut mati karena diracun.
“Sebelum mati sapi berteriak keras kemudian ambruk. Setelah itu bangun dan ambruk lagi dan kemudian mati. Analisa warga matinya sapi itu karena keracunan,” paparnya.
Sabar mengaku sudah melakukan laporan pada Polsek setempat terkait matinya sapi-sapi tersebut. Kendati laporannya hanya sebatas laporan non formal. “Kalau ke Dinas Peternakan belum lapor,” tuturnya.
Sejauh ini, lanjut dia, belum ada lagi sapi yang mati misterius setelah kejadian kematian sapi terakhir pada 17 hari lalu. “Kalau ada lagi (sapi yang mati) kami akan panggil dokter hewan untuk dioutopsi. Yang lalu-lalu sudah dikubur bangkainya oleh warga,” paparnya.
Sabar tidak menampik jika warga Desa Nyawangan saat ini setiap malam melakukan penjagaan di jalan-jalan kampung. Mereka memantau setiap orang yang dicurigai.
“Warga melakukan penjagaan karena adanya medsos. Sehingga yang lain ikut jaga. Merekapun tidak tahu siapa yang dikejar karena hanya suara angin. Ini mungkin karena ketakutan dan kepanikan warga,” paparnya lagi.
Sapi yang mati misterius di Desa Nyawangan Kecamatan Sendang semuanya merupakan sapi perah. Sebagian besar warga Desa Nyawangan menjadikan susu sapi perah sebagai mata pencarian sehari-hari. Populasi sapi di desa tersebut saat ini mencapai lebih dari 6.000 ekor.
Sementara itu, Kabid Keswan Disnak Kabupaten Tulungagung, Mulyanto, ketika dikonfirmasi menyatakan Disnak sudah menurunkan tim untuk melakukan investigasi di Kecamatan Sendang. “Sudah ada perintah dari Ibu Kepala Dinas untuk turun melakukan investigasi,” katanya.
Ia tidak mau berandai-andai terkait kematian sapi yang misterius di Kecamatan Sendang. “Saat ini kami telusuri dulu. Hasilnya belum bisa diketahui sebelum dilakukan investigasi,” ucapnya. [wed]

Tags: