Dewan Minta Pemkab Blitar Perketat Pengawasan Hewan Ternak

Chandra Purnama. [Hartono/Bhirawa]

Pemkab Blitar, Bhirawa
Meskipun hingga kini di Kabupaten Blitar belum ditemukan adanya Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) pada hewan ternak, Komisi II DPRD Kabupaten Blitar Minta Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Blitar untuk lebih memperketat pengawasan hewan ternak.

Ketua Komisi II DPRD Kabupaten Blitar, Chandra Purnama mengatakan pihaknya meminta Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Blitar melalui Dinas Peternakan dan Perikanan (Disnakkan) Kabupaten Blitar untuk lebih memperketat pengawasan hewan ternak agar kasus Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) tidak sampai di wilayah Kabupaten Blitar.

“Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Blitar harus berani menghentikan masuknya hewan ternak dari daerah terkonfirmasi PMK, agar ternak yang ada di Kabupaten Blitar tidak ikut tertular,” kata Candra Purnama.

Lanjut Candra, pihaknya juga sangat mendukung berbagai langkah yang telah dilakukan Disnakkan Kabupaten Blitar yang telah melakukan berbagai langkah preventif. Namun pihaknya juga berpesan agar Disnakkan terus melakukan pengawasan dengan ketat.

“Kami sangat mendukung semua upaya yang dilakukan Pemkab dengan pengawasan langsung yang datang ke peternak atau ke Pasar Hewan Wlingi dan Srengat dengan melakukan pemeriksaan langsung,” ujarnya.

Selain itu dikatakannya dalam waktu dekat pihaknya juga akan mengundang Disnakkan Kabupaten Blitar untuk melakukan rapat kerja bersama, dimana salah satu agendanya menanyakan sejauh mana antisipasi yang sudah dilakukan.

“Apalagi sudah mendekati Hari Raya Kurban. Sehingga akan dibahas bersama langkah yang tepat untuk mengantisipasi penyakit mulut dan kuku pada hewan ternak di Kabupaten Blitar,” jelasnya.

Secara terpisah Kepala Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Blitar, Toha Mashuri mengatakan hingga kini di Kabupaten Blitar belum ditemukan kasus PMK pada hewan ternak.

“Artinya kondisi di Kabupaten Blitar masih aman, dan kami juga belum ada rencana penutupan pasar hewan baik pasar hewan di Wlingi maupun di Srengat. Tetapi monitoring terus digencarkan oleh petugas,” kata Toha Mashuri.

Tambah Toha Mashuri, pihaknya tidak hanya melakukan monitoring di kedua pasar itu, namun juga langsung ke peternak hewan ternak. Bahkan beberapa waktu lalu sudah melakukan pemeriksaan hewan ternak di Pasar Hewan Wlingi dan hasilnya negatif PMK semua hewan yang diperiksa.

“Kami juga sudah membatasi masuknya hewan ternak dari luar daerah yang sudah terkonfirmasi PMK, dan kami juga menghimbau kepada masyarakat untuk tetap tenang dan melakukan langkah antisipasi serta berkoordinasi dengan kami jika ada gejala menyerupai PMK,” imbuhnya. [htn.dre]

Tags: