Dewan Minta Pemkot Ambil Kebijakan Saling Menguntungkan

(Penggusuran Pasar Karangmenjangan)
DPRD Surabaya, Bhirawa
Rencana revitalisasi Jalan Karangmenjangan oleh Pemkot Surabaya dipastikan bakal berimplikasi pada pembongkaran pasar Karangmenjangan. Ratusan pedagang dan PKL yang beroperasi di Pasar Karangmenjangan juga otomatis tergusur. Legislatif meminta agar pemkot memberikan solusi yang bersifat saling menguntungkan antar kedua pihak.
Legislator Dapil I Fatkhurrahman menyebut solusi yang diambil pemerintah kota untuk menangani pedagang dan PKL Pasar Karangmenjangan mungkin saja tidak bisa memuaskan semua pihak yang terkait. Namun demikian Fatkhur meminta agar pemkot mau mengapresiasi keluhan pedagang dan PKL  karena dampak penggusuran cukup kompleks baik secara sosial maupun ekonomi.
“Walaupun penggunaan bahu jalan dan sekitarnya untuk Pasar Karangmenjangan memang suatu kesalahan, tapi faktanya pasar ini  sudah berjalan bertahun-tahun,  dan sebagian besar warga sudah terlanjur mengandalkan hidupnya dari berjualan di Pasar Karangmenjangan. Jadi ini memang perlu kebijakan yang lebih manusiawi dari Pemkot Surabaya,” ujar Fatkhur, Senin (7/8).
Menurut Fatkhur, diperlukan mapping (pendataan) para pedagang/PKL untuk mengukur sejauh mana dampak sosial dan ekonomi akibat penertiban tersebut. Ia juga menyebut mapping perlu melibatkan pengurus RT, RW, lurah dan warga setempat
“Saya yakin kalau ada keterlibatan semua pihak, Insya Allah ada titik temu terbaik. Ada win-win solution, itu harapan saya, ” terangnya ditemui di ruang fraksinya kemarin.
Menurutnya, mapping diperlukan untuk mengetahui bagaimana komposisi pedagang dan PKL yang beroperasi di Karangmenjangan sebelum digusur dan ditempatkan ke sentra PKL terdekat. Selain itu, lanjut Fatkhur, masyarakat Karangmenjangan saat ini masih memerlukan keberadaan pasar , sehingga  relokasi tidak hanya berpusat pada sentra PKL tetapi juga perlu pengadaan pasar baru.
Sebagai wakil rakyat Dapil I  di mana Karangmenjangan termasuk di dalamnya, Fatkhur mengaku telah melakukan berbagai komunikasi dengan warga, serta elemen RT dan RW guna mencari solusi yang tepat. “Termasuk nanti akan berbicara dengan pihak kelurahan dan kecamatan. Semoga ada titik temu terbaik,” katanya. [gat]

Tags: