Dewan Minta Pemprov Dirikan RS di Bawean

Foto: ilustrasi di Bawean

Surabaya, Bhirawa
Pembangunan Rumah Sakit (RS) di Pulau Bawean, Kabupaten Gresik sangat diperlukan oleh masyarakat Bawean. Mengingat, pulau Bawean jumlah penduduknya sudah cukup banyak terdiri dari dua kecamatan sehingga sudah layak didirikan rumah sakit yang fasilitasnya cukup memadai walaupun tak terlalu besar.
“Selama ini kalau ada warga yang sakit serius tak bisa langsung dirujuk ke rumah sakit di Gresik maupun Surabaya karena sangat bergantung pada jadwal kapal penyeberangan. Makanya tidak sedikit jatuh korban meninggal karena penanganannya terlambat. Kalau ada rumah sakit tentu hal itu bisa diminimalisir,” ujar anggota Fraksi Partai Demokrat DPRD Jatim, Samwil saat reses kedua 2018.
Selain rumah sakit, kata politisi asli Pulau Bawean, warga kepulauan juga berharap adanya kapal ambulan untuk mengangkut jenazah orang Bawean yang ada di luar Bawean untuk dikuburkan di tanah kelahirannya. “Tidak sedikit orang Bawean yang meninggal saat dirawat di rumah sakit yang ada di Gresik maupun Surabaya kebingunggan karena mereka kesulitan membawa jenazah keluarganya untuk dimakamkan di Bawean karena alat transportasi yang mau membawa jenazah sangat sedikit dan mahal,” jelas Samwil.
Keberadaan RS dan kapal ambulan (jenazah) itu, lanjut Samwil akan sangat membantu pengembangan wisata di Pulau Bawean. Mengingat, fasilitas penunjang seperti itu sangat diperhatikan oleh para wisatawan khususnya dari luar negeri sehingga semakin banyak wisatawan mancanegara yang berkunjung ke Bawean.
“Landasan pacu Bandara Harun Tohir juga perlu diperpanjang dan jalan akses ke bandara juga diperlebar serta menarik investor untuk mau membangun hotel atau cottage sehingga wisatawan semakin senang tinggal di Bawean,” harap anggota Komisi D DPRD Jatim.
Jalur Gresik utara saat ini mengalami peningkatan jumlah kendaraan roda empat dan kendaraan-kendaraan besar, hal ini dikarenakan jembatan Widang Tuban masih perbaikan paska ambrol. Padahal sepanjang jalan Gresik utara saat ini menjadi daerah pergudangan/adanya proyek JIPE dan dibangunnya Pelabuhan Kali Mireng. Tentunya kendaraan besar seperti dump truck, trailer dan bus serta kendaraan berat lainnya setiap hari melewatinya sehingga perlu dilakukan pelebaran jalan untuk mengurangi kemacetan dan timbul kecelakaan di jalan raya tersebut.
Mengingat jalan Gresik utara termasuk jalan provinsi yang menghubungkan dengan Kab Lamongan. Untuk itu pemda setempat dan pemprov serta dinas terkait dapat menindaklanjutinya. “Jalan pantura itu banyak industri berdiri sehingga jumlah karyawannya juga banyak. Hampir setiap pekan ada karyawan yang mati akibat kecelakaan di jalan karena kondisi jalannya rusak,” pungkas pria yang tinggal di wilayah Sidayu Gresik ini. [cty]

Tags: