Dewan Minta Pemprov Wujudkan Ketahanan Pangan Lewat Lumbung Pangan

Pemprov, Bhirawa
Upaya mewujudkan ketahanan melalui program Lumbung Pangan Jawa Timur sudah terbukti. Karena itu, Wakil Ketua DPRD Jatim Anik Maslachah berharap program tersebut diprioritaskan. Dengan begitu, sistem ketahanan pangan di Jawa Timur bisa berlangsung secata berkelanjutan.

Politisi PKB itu menuturkan Lumbung Pangan Jatim memiliki amanah yang harus dilaksanakan. Antara lain, penyerapan produk petani. Termasuk produk sisa pengiriman ke industris. Dengan begitu, petani memiliki kepastian pasar. ” Harga produk mereka tetap stabil,” kata dia.

Lumbung pangan Jawa Timur yang beroperasi sejak April 2020 itu sudah terbukti. Program ini mampu mengendalikan harga bahan pokok di pasar. Indikatornya, lumbung pangan memberi kepastian stok bahan pokok selalu ada. Dengan begitu, masyarakat tidak panik.

Sejatinya, program yang berhasil menyabet juara invoasi daerah di masa pandemi Covid-19 itu berlangsung hingga pertengahan Juli. Pemerintah provinsi kemudian memperpanjang hingga akhir Desember. Selama beroperasi, harga bahan pokok di Jawa Timir tetap stabil. Kenaikan harga tidak terjadi pada hari raya Idul Fitri maupun Idul Adha.

Di sisi lain, para tengkulak tidak berani melakukan aksi ambil untung. Dulu, mereka bisa memainkan harga dengan memborong produk tani lalu menimbunnya. Produk tersebut mulai didistribusikan saat barang mulai langka. ” Mereka ambil untung besar dari harga petani,” ucap Anik.

Lumbung pangan bisa mewujudkan peran pemerintah untuk masyarakat. Pemerintah hadir untuk masyarakat. Langkah tersebut sesuai dengan target pembangunan pemerintah dalam bidang ketahanan pangan.

Ketua Komisi B Aliyadi menambahkan sektor ketahanan pangan mempengaruhi pertumbuhan ekonomi suatu daerah. Ketahanan pangan menjadikan daerah mandiro. Dengan begitu inflasi dan deflasi daerah tetap stabil. ” Pertumbuhan ekonmo bisa berjalan mulus,” ucap dia.

Mirza Muttaqien, pengelola Lumbung Pangan Jawa Timur mengatakan arahan untuk menyerap produk petani sudah diterapkan. Dia sepakat bahwa rantai disitribusi produk pertanian harus dipangkas. Dengan begitu selisih harga pasar tidak terlalu jauh. ” Konsumen juga bisa mendapat produk dengan harga terjangkau,” ungkap dia. [tam]

Tags: