Anggota Dewan Nganjuk Blusukan ke Pasar Wage

Anggota komisi B DPRD Nganjuk melakukan sidak ke pasar tradisional dan mini market memantau stok kebutuhan pangan jelang lebaran.(ristika) Harga Cabai Melonjak,

Anggota komisi B DPRD Nganjuk melakukan sidak ke pasar tradisional dan mini market memantau stok kebutuhan pangan jelang lebaran.(ristika)
Harga Cabai Melonjak,

Nganjuk, Bhirawa
Pasokan minim, harga cabai di pasar tradisional Nganjuk mulai mengalami kenaikan. Diprediksi, kenaikan harga tersebut akan makin meroket hingga menjelang  Lebaran 1436 H mendatang, apalagi saat ini belum saatnya musim panen cabai.
Suparmi salah seorang pedagang sayuran di Pasar wage, Kota Nganjuk mengatakan, harga cabai merah saat ini sudah mencapai Rp 30 ribu/ Kg. Padahal, tiga hari sebelumnya, harga cabai merah masih Rp 20 ribu/Kg. Suparmi, sendiri tidak mengetahui penyebab naiknya harga cabe merah. Namun, dia memperkirakan, kenaikan harga akan terus terjadi hingga menjelang lebaran mendatang. “Ya biasanya sih seperti itu” kata Suparmi.
Suparmi berharap, agar pemerintah dapat mengantisipasi lonjakan harga kebutuhan pokok di pasaran. Karena ini sudah menjadi masalah klasik yang setiap tahun terjadi. “Kami sangat mengharap pemerintah untuk dapat menekan harga kebutuhan jelang lebaran, Kalau harga barang-barang  naik, masyarakat juga akan mengurangi belanja mereka,” ujarnya.
Sementara itu, Komisi B DPRD Nganjuk  melakukan sidak di pasar tradisional dan sejumlah mini market di Nganjuk. Dalam sidaknya, para wakil rakyat itu menemukan beberapa merek minuman kadaluwarsa yang berbahan nata de coco di minimarket Indomaret  Jln Yos Sudarso, Nganjuk.
Dewan meminta kepada dinas terkait, dalam hal ini Dinperindagkoptamben Nganjuk untuk menindak temuan tersebut. “Kita minta dinas harus menarik barang-barang yang kadaluwarsa agar tidak meracuni konsumen, apalagi ini menjelang lebaran,” jelas Basori Wakil Ketua Komisi B DPRD Nganjuk saat Sidak.
Atas temuan minuman kadaluwarsa itu, Basori minta tim monitoring makanan dan minuman yang dikelola ini Dinperindagkoptamben Nganjuk terus aktif bekerja agar masyarakat konsumen terlindungi oleh makanan/minuman berbahaya. Basori yakin semua makanan yang melebihi masa konsumsi akan beubah meracuni tubuh jika dikonsumsi. “Ya semua makanan kadaluwarsa akan meracuni tubuh jika dikonsumsi,” ujarnya.
Terkait temuan makanan dan  kadaluwarsa, Kepala Dinperindagkoptamben Nganjuk Dra Rr Heni Rochtanti MM mengaku pihaknya telah melakukan penyitaan dan memberi peringatan kepada pengelola minimarket. Terkait imbauan komisi B agar tim monitoring untuk lebih intensif melakukan pengawasan makanan dan minuman Dinperindagkoptamben Nganjuk  sebenarnya sudah melakukannya.
Namun dengan masih ditemunia makanan kadaluwarsa itu diluar kemampuan tim monitoring, karena itu terpulang itikad pengelola mini market    “Kita akan memberi peringatan lagi dan mengintensifkan monitoring agar tidak terjadi lagi,” tegas Heni Rochtanti. [ris]

Tags: