Dewan Reses Serap Aspirasi Rakyat

Anggota dewan Gresk melakukan reses

Anggota dewan Gresk melakukan reses

Gresik, Bhirawa
Memasuki masa reses anggota DPRD Gresik melakukan Turba pada konstituennya. Berbagai masukan telah mereka dapat, baik berupa usulan maupun permintaan di daerah itu. Reses ini dilakukan, supaya permasalahan bisa diperjuangkan anggota dewan. Melalui berbagai program pemerintah, maupun dari Jasmas bisa dibuat untuk kesejahteraan rakyat.
Menurut Anggota FPKB DPRD Gresik, Syaichu Busyiri, dalam reses yang dilakukan di SD NU Nurul Ishlah Desa Randuagung, Kebomas, Gresik, momen reses ini untuk memberikan pemahaman kepada masyarakat. Sehingga, mereka tak hanya mengkritik pembangunan yang telah diprogramkan pemerintah. Mereka juga bisa melakukan usulan pembangunan di tempatnya, seperti musholah, sekolah, jalan dan lainya dengan membuat proposal.
Proposal itu bisa dilakukan melalui Musrenbang yang dilakukan Pemkab, maupun lewat Jasmas dewan. Ini dilakukan, supaya masyarakat bisa berperan aktif ikut berpartisipasi langsung. Selain itu juga memberikan wawasan kepada masyarakat, bagaimana cara menyampaikan aspirasi kepada DPRD maupan kepada Pemkab Gresik.
Mulai dari surat-menyuratnya, hingga siapa yang dituju untuk menyampaikan surat itu. Hal ini penting, karena masih banyak masyarakat belum memahaminya. Sehingga, masyarakat bisa aktif dalam pembangunan melalui kegiatan proses awal hingga selesai.
Ditambahkan Syaichu Busyiri, dalam reses kali ini masyarakat banyak yang mempertanyakan terkait kasus pendidikan. Mulai dari banyaknya Pungli untuk rekreasi dan beberapa kasus lainnya. Dan beberapa masyarakat juga mempertanyakan anggaran untuk RT dan RW, yang nilai cukup kecil dibandingkan BPD. ”Untuk RT dan RW hanya mendapatkan Rp500 ribu per tahun, sedangkan BPD bisa mendapatkan Rp500 ribu per bulan,” ujarnya.
Sementara Anggota Dewan dari Partai Demokrat, H Muhammad Subki digelar di Mushollah Desa Suwari, Kec Sangkapura, Pulau Bawean, Gresik. Bahwa warga dalam menyampaikan usulannya, memohon kepada anggota dewan untuk memperjuangkan berdirinya tower handphone mengingat kebutuhannya sangat diperlukan. Karena selama ini seluruh kawasan Bawean belum bisa tersentuh sinyal secara keseluruhan, jadi wajar kalau masyarakat meminta berdirinya tower lagi.
Selain berdirinya tower, warga juga meminta melalui anggota dewan bisa berkordinasi dengan polisi. Untuk sering mengelar operasi balapan liar, karena sudah meresahkan masyarakat. Serta memperjuangkan bantuan untuk pembangunan mushola, sekolah dan lainya.
”Sebagai anggota dewan, intinya kami siap untuk memperjuangkan usulan dan permintaan masyarakat. Terkait dengan balap liar, nanti akan melakukan kordinasi dengan Kapolsek Sangkapura supaya segera menindaknya. Untuk yang lainya, kami sudah minta untuk segera mengirim proposal. Karena nanti akan di perjuangkan pada Jasmas dewan, maupun melalui SKPD terkait di pemerintah yang sesuai dengan tempatnya,” imbuhnya.n kim.adv

Rate this article!
Tags: