Dewan Sayangkan Sekolah Pinggiran Jauh dari SPM

Standar Pelayanan MinimalGresik, Bhirawa
Kembali anggota dewan dikejutkan pendidikan belum memenuhi Standar Pelayanan Minimal (SPM), setelah melakukan sidak di berbagai sekolah menengah pertama (SMP) yang minim sarana dan prasana, sehingga jargon yang didengungkan pendidikan berkualitas nampaknya masih jauh dari harapan.
Menurut Anggota Badan Anggaran (Banggar) DPRD Gresik, HM Syafi’ AM, harapan pendidikan berkualitas masih jauh. Itu dibuktikan dengan hasil Inspeksi Mendadak (Sidak) ke sejumlah sekolah seperti SMPN 1 Cerme, Duduksampeyan, Benjeng, Wringinanom, Driyorejo dan Menganti. Kondisnya belum memenuhi SPM, maka darimana bisa dikatakan berkualitas.
”DalamĀ  Sidak ke sekolah-sekolah di pinggiran, Gresik bagian selatan ternyata masih banyak (pendidikan) yang tidak sesuai SPM. Dan dimungkikan banyak sekali di Kab Gresik, karena belum melakukan Sidak di wilayah utara. Dalam waktu dekat ii segera diahgendakan, sebab semua akan didata sehingga dewan bisa tahu riilnya,” ujarnya.
Dari Sidak di lapangan, keluhan dari sekolah semuanya sama. Pada lembaga pendidikan di luar kawasan kota, mayoritas mengeluh kurangnya sarana-prasarana (Sarpras). Seperti ruang laboratorium, ruang belajar dan perpustakaan. Keberadaan ini berjalan sudah bertahun-tahun belum ada perbaikan, dan terkesan dibiarkan.
Tidak terpenuhinya SPM dalam dunia pendidikan, bukan karena rendahnya bantuan. Namun, disinyalir karena tidak profesional dan proporsionalnya dalam menggelontorkan bantuan. Baik daerah maupun pusat, itupun, pemberian bantuanya disamaratakan, dan tidak berdasarkan fokus dan kajian kebutuhan di setiap lembaga pendidikan.
Ditambahkan HM Syafi’ AM, pendidikan merupakan salah satu fokus tugas pemerintah. Namun penyelesaian berlaurut-larut bahkan bisa juga sampai lupa, tidak segera diselesaikan. Dan dari hasil Sidak akan dibahas di internal dewan dulu, kemudian diusulkan dalam pembahasan APBD 2017.
Semoga nanti bisa lancar, sebab kondisi pendidikan di wilayah kota sudah bagus masih saja terus mendapat prioritas bantuan, seharusnya yang di daerah pinggiran juga di perhatikan. Dan peran dinas terkait, sebagai ujung tombak harus bisa fokus, profesional serta proporsional. [kim]

Tags: