DPRD Surabaya,Bhirawa
Meskipun Dindik Surabaya menyatakan kesiapannya melaksanakan Unas secara online, namun Komisi D DPRD Surabaya tidak percaya begitu saja, dan segera membentuk tim untuk mengecek kesiapan Surabaya.Untuk itu, tim direncanakan bakal melakukan pantauan keĀ beberapa sekolah yang ada di Surabaya secara random.
Untuk diketahui, kriteria sekolah yang bisa menyelenggarakan Unas online yakni mempunyai perangkat yang sesuai dengan ketentuan. Diantaranya, CPU/prosesor minimal dual core dengan speed 2,4 GHz, RAM minimal 4 giga, HDD SATA minimal 40 GB, 2 port ethernet card. Sementara untuk server software, menggunakan sistem operasi Edubuntu 14.04, LTSP Enable dan tanpa root password. Serta harus memiliki konektivitas internet baik.
Kota Surabaya merupakan salah satu wilayah yang menjadi pilot project untuk Unas Online, karena tak sedikit sekolah yang telah mempunyai fasilitas memadai untuk penyelenggraannya. Namun demikian, segala persiapan tetap harus dioptimalkan karena menyangkut nasib para sisiwanya.
Komisi D DPRD Surabaya tetap akan terjun kelapangan (sekola-sekolah) yang akan menyelenggarakan Unas online sebagai upayanya membantu Diknas Surabaya dalam mengantisipasi segala kemungkinan yang akan terjadi saat pelaksanaan.
Suhito anggota Komisi D DPRD Surabaya mengatakan bahwa pernyataan kesiapan dari Diknas Surabaya sangat diapresiasi, namun demikian juga masih diperlukan pengecekan kebenarannya di lapangan, agar segala kemungkinan yang terjadi bisa diantisipasi sebelumnya.
“Kami hanya ingin memastikan kesiapan sekolah dalam menyelenggarakan Unas online, jangan sampai karena factor teknis, siswa yang melaksanakan ujian bisa terganggu konsentrasinya, mulai dari kesiapan perangkat computer, SDM IT, pengamanan arus listrik dan juga siswa itu sendiri,” ucap Sugito politisi asal partai Hanura ini.
Dia juga mentakan bahwa hasil kunjunannya ke beberapa sekolah nanti akan dijadikan sebagai materi pembahasan terkait kesiapan dan persiapan sekolah di Kota Surabaya dalam menyelenggarakan Unas Online.
“Hasil kunjungan nanti akan kami bahwa di komisi, yang selanjutnya dibuat sebagai bahan masukan untuk Diknas, terkait temuan apapun, intinya kami akan membantu Diknas untuk perbaikan dan kesuksesan pelaksanaan Unas online di Surabaya,” tambahnya.
Hal senada juga diucapkan oleh Khusnul Khotimah anggota komisi D DPRD Surabaya asal PDIP, yang mengatakan bahwa Unas berbasis computer atau lebih lazim dengan istilah CBT (Computer Base Test) sangat bagus untuk dipertahankan karena berimbas kepada beberap penghematan penyelenggaraan.
“Ujian Nasional Online atau CBT (Computer Base Test) tujuannya adalah untuk penghematan anggaran utamanya untuk percetakan naskah ujian. Selain itu juga memaksimalkan kegunaan teknologi informasi dalam dunia pendidikan dan menekan potensi naskah ujian bocor,” tegas Khusnul.
Rencananya, sejumlah anggota Komisi D DPRD Surabaya akan segera membentuk kelompok kerja yang dibagi menjadi tiga, dan masing masing akan meninjau tiga obyek yakni SMP, SMA dan SMK. Dan pelaksanaan peninjuan akan dilakukan besok hari Kamis (2/4/15).
“anggota komisi D akan di bagi menjadi tiga kelompok karena ada tiga sasaran kunjungan yakni SMP, SMA dan SMK, langkah ini sangat perlu dilakukan dalam rangka membantu Diknas Surabaya terkait kesiapan dan persiapan penyelenggaraan, siapa tau ada beberapa perangkat yang memamng di perlukan tetapi belum ada, kami akan membantu untuk pengadaannya,” pungkasnya. [gat]