Dewan Sesalkan Bantuan Kementrian KKP Tak Sesuai Harapan

Foto: ilustrasi

DPRD Jatim, Bhirawa
Komisi B DPRD Jatim menyesalkan bantuan alat tangkap untuk nelayan dari Kementerian Kelautan Pertanian (KKP) yang ada 9 jenis ternyata tak diharapkan oleh nelayan yang ada di Jatim. 9 jenis alat tangkap tak sesuai harapan tersebut antara lain jaring insang, trammel net, bubu lipat ikan, bubu rajungan, pancing ulur, rawai dasar, rawai hanyut, pancing tonda, serta pole and line.
“Bantuan alat tangkap ikan dari KKP tersebut tak sesuai dengan harapan paea nelayan di Jatim,”ungkap Ketua Komisi B DPRD Jatim Achmad Firdaus, Senin (8/1).
Politisi asal Partai Gerindra ini mengatakan dikatakan tak sesuai harapan karena rata-rata alat tangkap tersebut memiliki jarring ikan yang tak bisa digunakan untuk menangkap ikan. “Lubang dari jaringnya ada yang besar-besar sehingga nelayan mengeluh tak bisa untuk menangkap ikan,”sambung pria asal Lamongan ini.
Firdaus mengatakan seharusnya KKP sebelum memberikan bantuan tersebut melakukan komunikasi dengan nelayan di Jatim terkait kelayakan alat tangkap yang akan diterima mereka. “Seakan-akan nelayan dipaksa untuk memakai alat tangkap yang mereka siapkan. Padahal kondisinya tak sesuai yang diharapkan,”sambungnya.
Firdaus mengatakan pula tak hanya itu, penyebaran dari 9 jenis alat tangkap tersebut tak merata dibagi di Jatim. ” Ada 900 alat tangkap yang dibagi di Jatim. Namun, besarannya dibagi dimasing-masing daerah tak sesuai. Nelayan di Tuban diberi, tapi di Lamongan tak diberi sehingga menimbulkan kecemburuan dari nelayan daerah,”terangnya.
Terpisah Anggota Komisi B DPRD Jatim, Noer Sutjipto menegaskan setelah datang di KKP, pihaknya diberi arahan jika alat penangkao ikan cantrang dapat merusak lingkungan laut. Dan sebagai penggantinya, KKP sudah menyediakan alatnya dan diberikan secara gratis bagi nelayan yang kapalnya memiliki bobot 10 grosston alias GT. “Bagi mereka yang belum mendapatkan bantuan silahkan daftar ke Dinas Kelautan dan Perikanan di masing-masing wilayah dimana mereka berdomisili,” tegasnya.
Selain mendapatkan bantuan alat penangkap ikan, KKP juga memberitakan bantuan kontainer yang dulu namanya pupon yang ditanam di laut. Dimana kontainer digunakan untuk mengumpul ikan dari sejumlah nelayan yang nantinya dibawah ke daratan. Hal ini diantaranya untuk mempermudah kerja nelayan. [cty]

Tags: