Dewan Sesalkan Belum Cairnya Dana Lansia

Surabaya, Bhirawa
DPRD Surabaya menyayangkan anggaran pemberian makanan tambahan untuk lanjut usia di Kota Surabaya pada 2014 ini tidak kunjung turun, padahal APBD Surabaya 2014 telah disahkan akhir November 2013.

Anggota Badan Anggaran DPRD Surabaya Reni Astuti, Minggu, mengatakan seharusnya ketika APBD disahkan pada November 2013, pada akhir Januari sudah bisa dicairkan.

“Selama satu bulan yakni pada Desember, seharusnya menjadi waktu untuk mempersiapkan segala macam keperluan untuk pencairan. Kalau kondisinya seperti ini, kasihan para lansia,” katanya.

Menurut dia, jumlah lansia yang mendapat anggaran dari program ini sebanyak 54.407 orang. Anggaran yang digelontorkan Pemkot Surabaya sendiri mencapai Rp21 miliar dengan perincian tiap lansia mendapat dana sebesar Rp7.000/orang.

Reni mengatakan dalam satu bulan, para lansia ini akan berkumpul di Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu), sebagai tempat penyelenggaraan program, sebanyak empat kali. “Di Surabaya, jumlah Posyandu tercatat 570 unit. Seharusnya, pelayanan pemerintah menjadi lebih baik dibanding tahun lalu,” katanya.

Hal ini, lanjut dia, dikarenakan segala infrastruktur sudah dipersiapkan semuanya termasuk juga gaji mereka juga naik. “Tahun lalu pencairannya memang terlambat karena APBD juga terlambat digedok,” ujarnya.

Sementara itu, anggota Komisi C DPRD Surabaya Agus Sudarsono juga meminta agar dana program ini segera dikucurkan pemerintah sebab anggarannya sudah ada dan persiapannya juga sudah ada.

Anehnya, lanjut dia, dana tidak kunjung turun juga. “Tidak ada alasan bagi pemkot untuk menunda pencairan anggaran. Ini sudah hampir pertengahan bulan kedua kok masih belum cair juga. Apa masalahnya,” ujarnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Kota Surabaya, Febria Rachmanita, saat dikonfirmasi menyatakan bahwa selama ini tidak ada persoalan dalam proses pencairan anggaran program Lansia di Surabaya.

“Kami sudah membuat surat untuk pencairan anggaran tersebut. Dalam waktu dekat juga akan cair. Kalau dikatakan kami terlambat mencairkan, ya tidaklah. Tidak ada yang mengganjal kok dalam proses pencairan ini,” katanya. [ant.hel]