Dewan Sidoarjo Tolak Anggaran BLK Rp3 Miliar

BLKSidoarjo,Bhirawa
Permintaan Pemkab Sidoarjo untuk meminta anggaran Rp 3 miliar untuk membeli lahan tambahan proyek BLK (Balai Latihan Kerja) yang menelan anggaran Rp 200 miliar, mendapat resistensi karena mendapat penolakan dari komisi.
Ketua DPRD Sidoarjo, Sulamul Hadi Nurmawan, Senin (1/12) sore, membenarkan adanya suara penolakan dari komisi. Permintaan tambahan Rp 3 miliar itu baru muncul dalam pengajuan RAPBD 2015. Karena itu belum bisa diketahui alasan Pemkab meminta tambahan itu, nanti baru diketahui dalam jawaban bupati saat menanggapi Pemandangan Umum fraksi.
Seperti diketahui Pemkab Sidoarjo punya program ambisius untuk membangun gedung BLK di desa Janti, Kec Tulangan, yang beaya pembangunannya dari Kementrian Nakertrans Rp200 miliar. Syaratnya Pemkab harus menghibahkan lahannya 10,2 hektar. Lahan itu sudah dihibahkan dan kementrian sudah mulai mengerjakan beberapa unit bangunan di atas lahan tersebut.
Ia setuju dengan penolakan komisi sepanjang Pemkab tidak mempunyai landasan dalam mengajukan anggaran tambahan. “Sampai sekarang saya belum tahu tambahan untuk apa saja. Apakah untuk membeli tanah lagi ataukah untuk keperluan lain,” terangnya.  Dewan sulit untuk menyetujui bila alasannya dari Pemkab Sidoarjo. Namun bila alasannya itu menjadi syarat wajib yang diminta Kementrian, akan dipertimbangkan untuk disetujui.
” Kalau  syaratnya begitu, diberi saja Rp 3 miliar daripada ada masalah dengan proyek itu,” tuturnya.
Anggota Fraksi PKS/Nasdem, Mulyono, dalam PU fraksi paripurna, senin kemarin, menyatakan, permintaan uang Rp 3 miliar untuk membeli tanah BLK itu terlalu besar. Daripada uang sebanyak untuk membeli tanah BLK lebih baik digunakan untuk membangun gedung sekolah yang rusak .
Meskipun menolak  rencana anggaran diatas, PKS tak keberatan untuk mengusulkan penambahan anggaran MTQ tingkat Propinsi Jawa Timur.
Dalam usulannya, PKS menuliskan anggaran tambahan sebesar Rp. 200.000.000, dengan cara melakukan pergeseran anggaran yang lain. “Ini dengan tujuan untuk meraih prestasi juara umum,” tutur Mulyono lagi.
Sementara itu Wakil Bupati H.MG Hadi Sutjipto enggan menjawab soal pandangan umum PKS-Nasdem ini. Hanya menegaskan, jawaban terkait persoalan ini akan disampaikan pada Jum’at mendatang .”Sabar, nanti kita jawab kalau sudah waktunya,” terang Wabup.(hds)

Tags: