Dewan Soroti Manajemen Pengelolaan Wisata Situbondo

Narwiyoto

Situbondo, Bhirawa
Salah satu anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Situbondo yang juga Ketua DPC PDIP Situbondo Narwiyoto mendesak Pemkab Situbondo segera memperbaiki manajemen pengelolaan pariwisata, terutama menghadapi tahun kunjungan wisata Situbondo 2019 ini.
Pasalnya, kata mantan Wakil Ketua DPRD Situbondo itu, kalangan wakil rakyat melihat saat ini terkesan belum ada perencanaan pengelolaan pariwisata dengan baik. Akibatnya, urai Totok-panggilan akrab Narwiyoto, pengelolaan tempat pariwisata terkesan belum siap, termasuk gagasan promosi belum sesuai dengan apa yang disuguhkan kepada pengunjung.
Menurut anggota Komisi I DPRD Situbondo, Narwiyoto, sejak awal DPRD mendukung pencanangan tahun kunjungan wisata 2019. Namun patut disayangkan, akunya, begitu memasuki tahun kunjungan wisata 2019 justeru Pemkab Situbondo sendiri malah terkesan belum siap. Bahkan, kata Totok, pembangunan sarana dan prasarana penunjang wisata belum direncanakan secara matang. “Ini sangat berdampak terhadap pelayanan bagi kunjungan para wisatawan ke Situbondo,” kupas Totok.
Totok mendapatkan informasi dari beberapa lokasi wisata di Kota Santri Situbondo, saat ini pengelolaannya belum siap. Misalnya saja salah satu wisata laut Kampung Kerapu, di Dusun Gundil, Desa Klatakan, Kecamatan Kendit. Disana, terangnya, masih banyak pengunjung mengaku kecewa, karena apa yang mereka lihat, tidak sesuai dengan promosi saat peluncuran wisata Kampung Kerapu pada pertengahan Desember 2018 lalu. “Terus terang banyak pengunjung wisata Kampung Kerapu yang kecewa, karena tak bisa melihat air mancur warna warni di sekitar dermaga yang menjadi daya tarik para wisatawan,” tegas Totok.
Totok kembali menegaskan, tidak beroperasinya air mancur warna warni itu disebabkan karena tidak adanya anggaran. Biaya listriknya sangat mahal dan anggaran hingga kini belum tersedia. Mestinya, sambung Totok, kejadian tersebut sudah masuk perencanaan sejak awal, saat pencanangan wisata kampung Kerapu tersebut. “Apalagi wisata yang berada di kawasan Dusun Gundul itu kini mulai menjadi destinasi wisata baru yang kebanjiran pengunjung,” ujarnya.
Masih kata Totok, Pemkab Situbondo saat ini juga belum menyiapkan retribusi tiket masuk. Bahkan, saat ini Pemkab Situbondo meminta bantuan desa setempat untuk menarik biaya retribusi masuk lokasi wisata. Kejadian seperti ini, urai Totok, mestinya sudah diantisipasi sejak awal. “Begitu diresmikan, harusnya pengelolaan tiketnya sudah jelas. Ini sampai sekarang belum jelas,” pungkas Totok. [awi]

Tags: