Dewan Surabaya Desak Rehab Rumah Kumuh Naik

Rehab Rumah Kumuh NaikDPRD Surabaya,Bhirawa
Komisi D Bidang Kesra DPRD Kota Surabaya mengusulkan agar anggaran rehabilitasi untuk rumah kumuh di Kota Pahlawan pada RAPBD Surabaya 2016 naik yakni dari tahun sebelumnya Rp10 juta per rumah menjadi Rp25 juta.
“Kenaikan itu didasari atas pertimbangan inflasi dan harga barang kebutuhan pokok cenderung naik,” kata Ketua Komisi D DPRD Surabaya Agustin Poliana kepada Antara di Surabaya, Senin.
Menurut dia, anggaran Rp10 juta dinilai tidak cukup untuk merehabilitasi rumah kumuh.
“Anggap saja untuk satu rumah kumuh dapat anggaran Rp10 juta yang selanjutnya dipotong Rp2,5 juta untuk biaya tukang, sedangkan sisanya Rp7,5 juta untuk bahan material bangunan. Ini sangat kurang sehingga perlu ditambah,” ujarnya.
Ia mengatakan estimasi anggaran pada RAPBD 2016 untuk rumah kumuh untuk sekitar 1.000 rumah.
“Jumlah ini mengalami kenaikan jika tahun sebelumnya dialokasikan untuk 622 rumah. Makanya kita upayakan di badan anggaran agar bisa terealisasi,” katanya.
Agustin mengatakan bahwa penentuan data penerima bantuan rehabilitasi rumah kumuh dilakukan Dinas Sosial (Dinsos) Surabaya. Bantuan tersebut, lanjut dia, selanjutnya disebar ke seluruh kawasan yang ada di Surabaya.
“Tidak cuma kawasan pinggiran saja, di pusat kota jika ada rumah kumuh ya dapat bantuan rehabilitasi,” ujarnya.
Sebetulnya, lanjut dia, pihaknya menilai anggaran rehabilitasi rumah kumuh sebesar Rp25 juta masih sangat kurang untuk ukuran Surabaya. Apalagi, di daerah Klungkung, Bali anggaran rehabilitasi rumah kumuh mencapai Rp30 juta.
“Memang penduduk Klungkung tidak banyak dan APBD-nya juga sedikit. Tapi meskipun jumlah penduduk Surabaya lebih banyak, APBD-nya juga besar. Saya kira Surabaya mampu kalau menaikkan anggaran hingga Rp30 juta,” katanya.
Hal sama dikatakan anggota Komisi D DPRD Surabaya Reni Astuti. Ia mengatakan program tersebut merupakan tindak lanjut dari program Nasional yakni Penataan Lingkungan Berbasis Komunitas.
“Kalau di Surabaya namanya Rehabilitasi Sosial Daerah Kumuh. Jadi tidak hanya rumahnya saja, melainkan juga sanitasinya. Kalau diterapkan ini akan bagus,” ujarnya. [gat]

Tags: