Dewan Targetkan Pembahasan RAPBD 2022 Tuntas Bulan Ini

Ketua DPRD Sumenep, KH. Abd. Hamid Ali Munir.

DPRD Sumenep, Bhirawa
Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Sumenep mulai melakukan pembahasan Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (RAPBD) tahun 2022.

Wakil rakyat menargetkan pembahasan RAPBD tersebut selesai pada bulan Oktober ini. Pembahasan itu sudah dimulai pada tanggal 7 Oktober dengan agenda penyampaian nota keuangan Raperda APBD 2022 oleh eksekutif.

Ketua DPRD Sumenep, KH. Abd. Hamid Ali Munir mengatakan, pembahasan RAPBD tahun 2022 telah dijadwalkan sejak tanggal 7 Oktober dengan agenda penyampaian nota keuangan Raperda APBD tahun 2022.

Pada tanggal 11 Oktober, dijadwalkan paripurna pandangan umum Fraksi-fraksi, pada hari Rabu (13/10) dijadwalkan paripurna jawaban bupati atas pandangan fraksi-fraksi tersebut.

Kemudian pada tanggal 14 hingga 23 Oktober dijadwalkan pembahasan ditingkat Badan Anggaran (BANGGAR) dan Tim Anggaran (Timgar).

“Kemudian pada tanggal 25 Oktober dijadwalkan paripurna penandatanganan hasil pembahasan RAPBD 2022. Kemudian hasil Raperda tersebut dikirim ke Gubernur untuk dimintai masukan atau koreksi atas pembahasan tersebut,” kata Hamid Ali Munir, Rabu (13/10).

Hamid menyatakan, titik tekan pada APBD tahun 2022 adalah pemulihan kondisi ekonomi masyarakat akibat Pandemi Covid-19, termasuk peningkatan kesejahteraan masyarakat.

Konsentrasi anggaran pada pemulihan kondisi ekonomi di daerah ini sesuai dengan komitmen pemerintah pusat. Daerah harus dapat menjabarkan keinginan pemerintah pusat, terutama dalam program pemulihan ekonomi sebagaimana didengungkan pemerintah pusat.

“Konsentrasinya memang pada pemulihan ekonomi masyarakat dan peningkatan kesejahteraan masyarakat akibat Pandemi ini,” jelasnya.

Politisi PKB ini menerangkan, total kekuatan APBD Sumenep tahun 2022 diprediksi mencapai Rp2,3 Triliun. Meski konsentrasi pada pemulihan ekonomi masyarakat, tapi bukan berarti tidak dianggarkan untuk peningkatan fasilitas umum seperti jalan atau fasilitas lain.

Namun, porsinya lebih dikecilkan dibanding pada tahun sebelum-sebelumnya yang titik tekannya pada infrastruktur, baik di wilayah daratan maupun kepulauan.

“Untuk infrastruktur juga ada, tapi penekanannya tetap pada pemulihan ekonomi. Baik bagi warga yang ada di daratan, lebih-lebih masyarakat kepulauan,” ujarnya.

Hamid berjanji, pembahasan RAPBD ini akan dilakukan dengan baik dan teliti sesuai kondisi riil masyarakat. Dalam situasi dan kondisi yang serba sulit akibat Pandemi Covid-19 ini, proses pengangggaran perlu diperhatikan. Untuk kebutuhan yang kurang mendesak, tidak perlu anggarkan di APBD tahun 2022 ini.

“Pokoknya kami konsentrasi pada pemulihan kondisi ekonomi masyarakat. Hindari hal-hal yang sekiranya berada diluar kebutuhan pemulihan ekonomi,” katanya.

Sementara itu, Wakil Bupati, Hj. Dewi Khalifah menyatakan, titik tekan pemulihan ekonomi masyarakat itu salah satunya penguatan UMKM. Sebab, UMKM ini berada pada jaringan paling bawah sebagai penguat ekonomi lokal.

Jika UMKM kuat, maka pengangguran dapat ditekan sedemikian rupa dengan penyerapan tenaga kerja disejumlah UMKM tersebut.

“Kalau UMKM sudah berdaya, maka akan berdampak positif pada perekonomian keluarga. Jika ekonomi keluarga kuat, maka akan berdampak pula terhadap peningkatan pendidikan dan kesehatan masyarakat. Makanya, kami di pemerintahan sepakat agar APBD tahun 2022 ini efektifkan untuk peningkatan ekonomi masyarakat yang sedang melemah akibat Pandemi Covid-19,” ucap Wabup.

Ia mengungkapkan, tujuan lain dalam pemberdayaan UMKM itu agar hasil produk sektor usaha paling bawah itu juga bisa naik kelas dari produk lokal menjadi komoditi ekspor.

Fakta di lapangan, hasil produk dari UMKM di Kota Keris ini dapat bersaing dengan produk lain. Hanya saja perlu dukungan dari berbagai pihak. “Makanya, pemerintah hadir melalui ploting anggaran di APBD tahun 2022 ini. Makanya, pembahasan RAPBD ini sengaja kita lakukan lebih awal agar program-program nanti juga bisa terlaksana dengan baik pula,” kata Eva sapaan akrab Wabup perempuan pertama di Sumenep. [sul]

Tags: