Dewan Trenyuh Angka Putus Sekolah di Madura Capai 160 Ribu

DPRD Jatim, Bhirawa
Anggota DPRD Jatim dari daerah pemilihan (dapil) XI meliputi Madura menyayangkan banyaknya angka putus sekolah yang rata-rata Sekolah Menengah Pertama (SMP).
berdasar data tahun 2016 tercatat 160 angka putus sekolah di Madura dan tak menutup kemungkinan angka tersebut angkat naik, seiring kondisi ekonomi yang masih naik turun.
Anggota Komisi A DPRD Jatim, Syaifuidin Asmoro menegaskan background pendidikan orangtua dan kondisi ekonomi masyarakat penyumbang tertinggi adanya angka putus sekolah. Karena itu, pihaknya mendesak agar segera dibangun Balai Latihan Kerja (BLK), khususnya di Bangkalan sebagai akibat angka putus sekolahnya cukup tinggi.
”Kami mendesak agar Pemprov bersinergi dengan Pemkab untuk mendirikan BLK di Madura. Balai ini sangat mendesak untuk berdiri agar anak-anak yang putus sekolah memiliki skill untuk masuk dunia kerja. Apalagi tidak menutup kemungkinan sejumlah perusahaan akan masuk di Madura,”tegas politisi asal Partai Gerindra Jatim, Selasa (4/4).
Ditambahkannya, setiap reses, pihaknya selalu turun di pondok pesantren. Ini karena sejumlah ponpes masih mengandalkan lulusannya bisa hafal kitab kuning dan sejenisnya. Padahal disisi lain, ilmu dunia juga penting untuk mendapatkan pekerjaan dengan layak.
”Setiap turun ke dapil saya selalu memanfaatkannya untuk turun ke ponpes. Mengingat sebagian besar ponpes yang ada hanya mengajarkan penguasaan kitab kuning dan sejenisnya. Padahal, ilmu dunia juga penting di dapatkan guna dapat bekerja secara layak. Apalagi tidak menutup kemungkinan para pengusaha masuk ke Madura,”tegasnya.
Hal senada juga diungkapkan Anggota Komisi A DPRD Jatim dari Partai Demokrat, H Hisan. Menurutnya, untuk mengubah mindset masyarakat Madura jika pendidikan penting memang membutuhkan waktu yang sangat lama. Karenanya, para wakil rakyat dari dapil XI tidak henti-hentinya menyosialisasikan tentang sekolah itu penting.
”Kita tahu kalau masyarakat Madura merupakan orang yang memiliki kemauan keras dan gigih dalam bekerja. Ini akan lebih baik jika mereka ini dapat sekolah tinggi,”tegas politisi asal Partai Demokrat.
Dan yang terpenting, tambah pria murah senyum ini dengan dialihkannya pengelolaan SMK/SMA ke Pemrpov Jatim, maka siswa dengan mudah melanjutkan ke jenjang yang lebih tinggi. Pasalnya, pemerintah akan memberikan gratis bersekolah jika siswa berasal dari keluarga tidak mampu. [cty]

Tags: