Dewan Tulungagung Kritik Pengadaan Mobil Damkar Baru

H Mashud

Tulungagung, Bhirawa
Kedatangan mobil pemadam kebakaran (Damkar) baru milik Pemkab Tulungagung tidak serta-merta membuat kalangan DPRD setempat puas. Mereka justru kecewa dengan pembelian mobil Damkar tersebut yang dinilai kurang sempurna.
Ketua Komisi A DPRD Tulungagung, Drs H Mashud, Rabu (5/10), mengaku kecewa terhadap mobil Damkar baru yang dibeli Pemkab Tulungagung. “Kami menilai masih kurang sempurna mobil Damkar yang baru dibeli itu,” ujarnya.
Menurut dia, semestinya ketika melakukan pengadaan semua yang diinginkan harus terpenuhi dan siap digunakan. Apalagi Bupati Tulungagung Syahri Mulyo sendiri saat melakukan uji coba mobil Damkar baru mengaku pembelian mobil Damkar baru senilai Rp 1,7 miliar itu belum sesuai harapannya. Karena mobil Damkar tidak difasilitasi tangga hidrolik.
Politisi asal PKB ini pun mempertanyakan rencana Satpol PP Kabupaten Tulungagung yang akan menambah armada mobil Damkar sampai tahun 2020. “Sekarang saja pengadaan mobil Damkar kurang sempurna. Lalu arahnya kemana mau pengadaan lagi. Mestinya pengadaan langsung ready (siap). Jangan pandai pengadaan tapi tidak ready untuk penanggulangan kebakaran,” tandasnya.
Seperti diberitakan, mobil Damkar baru milik Pemkab Tulungagung mempunyai spesifikasi, di antaranya berkapasitas 5.500 liter air dan foam (busa). Selain itu, mobil Damkar baru dapat menyemprotkan air secara vertikal sejauh 40 meter sedang secara horisontol mencapai daya sembur sejauh 70 meter. Semprotan air tersebut dapat menjangkau gedung bertingkat 10 lantai.
Bupati Syahri Mulyo saat melakukan uji kemampuan mobil Damkar baru di halaman GOR Lembu Peteng, Selasa (3/10) lalu sempat menyatakan pembelian mobil damkar baru belum sesuai dengan harapan dan keinginannya. Masalahnya, mobil Damkar baru belum difasilitasi tangga hidrolik yang bisa membantu mempercepat pemadaman api di gedung bertingkat.
“Meski bisa menggunakan tangga konvensional, sebaiknya ditambah fasilitas tangga hidrolik. Ini agar kemampuan mobil Damkar dapat maksimal untuk pemadaman kebakaran di gedung bertingkat. Posisi air yang sejajar dengan api akan sulit memadamkan api. Lain jika posisi air dari atas ke bawah,” paparnya. [wed]

Tags: