Dewan Usulkan Whisnu Sakti Sebagai Wali Kota Surabaya Definitif

DPRD Kota Surabaya mengusulkan pemberhentian Tri Rismaharini sebagai Wali Kota Surabaya periode 2016-2021 dan pengangkatan Wakil Wali Kota Whisnu Sakti Buana menjadi Wali Kota serta pemberhentian sebagai Wakil Wali Kota Surabaya periode 2016-2021 di dalam rapat paripurna di Gedung DPRD Kota Surabaya, Senin (28/12).

DPRD Surabaya, Bhirawa
DPRD Kota Surabaya mengusulkan pemberhentian Tri Rismaharini sebagai Wali Kota Surabaya periode 2016-2021 dan pengangkatan Wakil Wali Kota Whisnu Sakti Buana menjadi Wali Kota serta pemberhentian sebagai Wakil Wali Kota Surabaya periode 2016-2021 di dalam rapat paripurna di Gedung DPRD Kota Surabaya, Senin (28/12/2020).

Ketua DPRD Kota Surabaya Adi Sutarwijono mengatakan, DPRD Kota Surabaya sudah melaksanakan proses rapat paripurna menindaklanjuti surat dari Menteri Dalam Negeri (Mendagri). Kemudian usulan ini akan dikirim kepada Mendagri melalui Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa.

“Saat ini status Whisnu Sakti Buana (WS) sebagai Plt wali kota. Namun paripurna ini juga mengusulkan beliau diangkat sebagai Wali Kota secara definitif dan pemberhentian sebagai wakil wali kota,” kata Adi Sutarwijono di Gedung DPRD Kota Surabaya Senin (28/12).

Adi Sutarwijono menjelaskan, bahwa DPRD Kota Surabaya hanya mempunyai kewenangan hanya mengusulkan pergantian jabatan kepala daerah Pemkot Surabaya.

“Karena surat keputusan penetapan Whisnu sebagai wali kota langsung dari Mendagri,” tandasnya. Sementara itu, Plt Wali Kota Surabaya Whisnu Sakti Buana mengapresiasi kinerja DPRD Kota Surabaya sangat responsif dalam satu hari kerja dapat melaksanakan rapat paripurna tersebut. Artinya proses pergantian atau pengangkatan wali kota secara definitif bagian dari proses formalitas yang harus dilakukan.

“Intinya kita semua menjalankan fungsinya masing-masing. Prinsipnya jangan sampai pelayananan terhadap masyarakat Surabaya menurun menjelang akhir tahun,” katanya.

Menjelang pergantian tahun, lanjut WS, lebih kosentrasi untuk penanganan persiapan pasca libur panjang agar Covid-19 di Surabaya tidak terjadi peningkatan. Serta koordinasi dengan seluruh forkopimda pengamanan pada malam tahun baru 2021. Selain itu, pihaknya juga akan tetap melanjutkan program-program bu Risma selama dua bulan dengan baik.

“Yang paling urgen dirinya bersama satgas covid-19 melakukan operasi besar-besaran pelarangan penjualan trompet dan pembatasan penjualan kembang api serta pada malam tahun barunya seluruh kegiatan sudah tutup selesai pukul 20.00 wib malam,” terangnya.

Lebih jauh, kata WS, dari delapan posko batas kota yang masuk ke Surabaya akan di delitfiltrasi tapi bukan penutupan total. Agar di area posko ada rapid test dan swab test masal bagi warga yang mau masuk Kota Surabaya.

“Kami imbau bagi warga luar kota yang tidak ada kepentingan khusus bekerja di Surabaya kita arahkan untuk kembali,” pungkasnya. [dre]

Tags: