Dhamroni Chudlori: Diskresi Bahas PAPBD 2019 karena Abnormal

Dhamroni Chudlori: Diskresi Bahas PAPBD 2019 karena Abnormal

Sidoarjo-Bhirawa
PKB dan PDIP mendukung langkah Banggar untuk membahas evaluasi Raperda Sidoarjo tentang PAPBD 2019. Pembahasan ini mendapat penolakan dari FPAN dan FPKS dengan tidak mengikuti proses pembahasan antara Banggar dengan tim anggaran.
Ketua DPC PDIP Sidoarjo, Sumi Harsono, Senin (30/9) menghormati keputusan FPAN dan FPKS yang tidak mau mengikuti pembahasan oleh Banggar dengan tim anggaran Pemkab tentang PAPBD 2019. “Kalau kedua fraksi mengambil jalan oposisi tentu dihargai sebagai bagian demokrasi,” ujarnya.
Menurut ia, yang terpenting pembahasan evaluas PAPBD sudah dikomunikasikan dengan FPAN dan FPKS. PDIP menghormati posisi kedua fraksi bila berdiri sebagai oposisi untuk memberi check and balance. Sidoarjo akan lebih indah bila ada oposisi.
Anggota Banggar FKB, Dhamroni Chudlori, menganggap diskresi untuk membahas evaluasi PAPBD dilakukan dalam kondisi abnormal. Diakui sesuai PP 23/2014 pembahasan evaluasi harus sudah disempurnakan 7 hari atau batas terakhirnya 17 september, setelah surat gubernur turun. Tetapi dalam tenggat turunnya surat, DPRD belum membentuk AKD (Alat Kelengkapan Dewan) sehingga waktu yang diberikan PP tidak bisa dipenuhi.
Akhirnya pembahasan bisa dilaksanakan , sabtu (28/9) kemarin, setelah terbentuk AKD. Kondisi abnormal DPRD hampir terjadi seluruh Indonesia.
Ia juga memahami di surat evuasi gubernur poin (a), diatur tenggat waktu yang seirama dengan PP yakni batasan 7 hari. Tetapi sekali lagi kondisi saat itu baik PP dan surat gubernur tidak bisa dijalankan karena abnormal.
Pihaknya menunggu, penyempurnaan PAPBD ini segera mendapat nomor registrasi dari Gubernur. Bila nomornya turun berarti tidak ada yang salah dalam pembahasan PAPBD.
Mantan anggota FPKS, Mulyono, diskresi yang tidak berkesesuaian dengan PP dan surat Gubernur apakah bisa dibenarkan. Kalau diskresi yang lahir dari kesepakatan Banggar ini bisa dibenarkan,maka dikresi bisa menjadi juris prudensi bila menemukan yang bertentangan dengan aturan lalu membuat diskresi sendiri. “Itu tidak baik untuk perjalanan ke depan,”tandasnya.(hds)

Tags: