Di Balik Sosok yang Berkarib dengan Marx

Judul : Friedrich Engels ; Sebuah Pengantar Singkat
Penulis : Terrel Carver
Penerbit : IRCiSoD
Cetak : Pertama, April 2021
Tebal : 154 Halaman
ISBN : 978-623-6699-60-7
Peresensi : Muhammad Ghufron
Mahasiswa Sosiologi Agama UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta.

Friedrich Engels, sahabat karib Karl Marx, merupakan Marxis pertama. Dia pula orang yang pertama kali berperan penting dalam menyebarkan ide-ide Marxisme. Mengaku sebagai junior dan rekan yang terlibat dalam kerja intelektual dengan Marx. Boleh dibilang Engels lebih berpengaruh dari pada rekan seniornya itu dalam bidang politik. Karena Engels lah yang amat berjasa menarik dan membuat orang memeluk Marxisme.

Riwayat hidupnya menjanjikan kekayaan. Keluarganya berasal dari strata sosial kelas atas. Berbeda dengan Marx yang melarat. Kendati hidup Engels berkecukupan, tak lantas mengubur sikap kritisnya pada realitas kehidupan sekitar. Engels lahir di dua lembah distrik Rhineland, 28 November 1820. Di usia 17 tahun, Engels tumbuh menjadi pemuda cemerlang. Menulis di beberapa koran dan dipublikasikan.

Setahun berikutnya, Engels turut memosisikan diri sebagai wartawan muda kesohor yang tajam. Ia menulis ‘Surat-surat dari Wutterpal ‘. Melalui surat-surat inilah pribadi Engels kian responsif terhadap kemunafikan di kota Elberferd dan Barmen yang berada di dekat distrik itu. Mata hati dan telinganya tergerak kala sungai Wupper berubah warna karena kegiatan pewarnaan kain dan pencemaran atas para penduduk karena minuman yang memabukkan (Hal-17).

Tak cukup sampai di situ, kekesalan Engels kian meluap saat melihat adanya realitas problematik yang menimpa kaum pekerja pabrik. Kaum pekerja dihadapkan pada kondisi hidup yang nestapa. Mulai dari urusan kesehatan hingga ketidakadilan. Di tambah adanya perlakuan buruk dari pemilik pabrik Kristen pada buruh-buruhnya. Mereka memotong upah buruh yang mabuk-mabukan. Namun di lain sisi, mereka menyebar uang suap dalam pemilihan pemimpin gereja.

Di situlah titik awal kemarahan Engels pada otoritas gereja. Terrel Carver menyebut tulisan Engels, ‘Beberapa Surat dari Wutterpal’, begitu antusias kala menyerang kesombongan, kemunafikan, kegelapan, dan selera busuk orang provinsi. Bagi Carver, pandangan Engels itu kukuh karena didasari penjelasan saksi mata tentang industrialisasi awal. Pemikirannya kian berbobot dan semakin bisa meramal berkat saksi mata itu.

Di Inggris, musim panas 1838, Engels berusaha menyelidiki kehidupan langsung kelas pekerja di Inggris. Penyelidikan tersebut secara kritis relevan bagi sosialisme dan komunisme Jerman. Engels berhasrat mengembangkan gerakan sosialisme dan komunisme dalam sebuah buku The Condition of The Working Class in England yang dicetak berulang kali.

Buku tersebut boleh dibilang bias dan secara politik-menurut Carver-bersifat par sial. Posisi moral dan filosofisnya jelas terlihat di seluruh buku itu. Buku itu seutuhnya menyajikan penjelasan yang mengecam “kelas orang berpunya” serta perannya dalam sebuah sistem ekonomi kompetisi. Dalam buku itu, Engels juga meramalkan bahwa kemarahan kelas pekerja akan meletus dalam sebuah revolusi.

Engels yang revolusioner kemudian kerap menulis artikel-artikel kritis yang berusaha mengulas sistem ekonomi politik. “Outlines of a Critique of Political Economy” merupakan artikelnya yang terbit di salah satu koran yang dieditori Marx. Artikel yang sukses menarik atensi Marx. Marx mengakui, artikel itu merupakan gambar rancang cemerlang tentang kritik terhadap kategori-kategori ekonomi.

Masih berkaitan dengan hal ihwal ekonomi, Engels juga menilik demokrasi. Baginya, demokrasi dimaknai sebagai transisi menuju sosialisme. Revolusi yang bergerak di kalangan orang miskin saat itu mestinya bersifat sosial. Dengan kata lain, ia harus keluar dari institusi politik menuju kehidupan ekonomi dan nilai-nilai yang mengatur masyarakat.

Wawasan Engels yang kaya ditempa melalui realitas sosial di sekitarnya. Melalui realitas yang penuh prahara dan ketidakadilan itu, ia turut ambil bagian merasakan nestapa yang dialami buruh. Banyak hal yang dilakukan Engels sebagai pihak oposisi dalam menyuarakan ketidakadilan itu. Gagasannya mengalami kristalisasi hingga tertuang dalam karya-karya revolusioner.

Dengan jernih nan padat, Carver memetakan secara singkat deskripsi peralihan intelektual Engels dari remaja hingga pergumulan heroiknya dengan dunia ide-ide dan gagasan. Tamasya intelektualnya banyak dihabiskan dengan praksis sosial, politik, ekonomi, dan ideologi besar. Deskripsi Engels sebagai seorang Komunis dan Marxis hingga digadang sebagai bapak materialisme dialektis dan historis juga dipetakan dengan singkat namun representatif.

Friedrich Engels ; Sebuah Pengantar Singkat akhirnya kian melengkapi buku pemikiran Marx yang diterbitkan di penerbit yang sama. Karenanya, membaca pemikiran Engels mesti disandingkan dengan literatur pemikiran Marx. Mengingat Marx juga mengingat Engels, begitu pun sebaliknya. Kedua intelektual itu saling melengkapi wacana pemikiran ihwal Marxisme, Komunisme, dan Sosialisme yang masih relevan untuk dikaji hingga sekarang.

———– *** ————

Tags: