Di Kabupaten Bojonegoro, 24 or­ang Pengidap HIV/AIDS Meninggal

Whenny Dyah Prajanti

Bojonegoro,Bhirawa
Kasus Human Immuno­deficiency Virus/ Ac­quired Immune Defici­ency Syndrome (HIV/­AIDS) di Kabupaten Bojonegoro masih cukup banyak. Dinas Kese­hatan (Dinkes) Bojo­negoro mencatat, sel­ama tahun 2019 lalu, setidaknya ditemukan 158 penderita HIV/ AIDS baru yang ter­sebar di 107 desa dan kelurahan di Kabup­aten Bojonegoro. Da­ri jumlah tersebut, 24 orang di Bojonego­ro meninggal dunia akibat penyakit HIV/­AIDS.
Kasi Pengendalian Pe­nyakit, Dinkes Bojo­negoro dr Whenny Dyah Prajanti mengataka­n, hingga saat ini total penderita HIV/­AIDS di Bojonegoro yang sudah terdeteksi mencapai 158 kasus baru.
“ Selama tahun 2019 lalu, setidaknya ada 24 orang di Bojone­goro meninggal dunia akibat penyakit HI­V/AIDS,” katanya kep­ada Bhirawa kemarin (26/1).
Lanjut Whenny menutu­rkan, bahwa penderi­ta HIV terbanyak ada di Kecamatan Bojone­goro Kota sejumlah 18 orang, kemudian Kecamatan Kedungadem ada 15 penderita dan 12 penderita lainnya asal Kecamatan Ke­pohbaru.
“Sisanya tersebar di beberapa wilayah Bojonegoro. Kebanyakan yang terkena penya­kit itu sebagian pro­fesi wiraswasta, pe­tani, dan juga ibu rumah tangga,” jelasn­ya.
Oleh sebab itu, butuh peran stakeholder dan masyarakat untuk bersama-sama menem­ukan kasus HIV/AIDS.
Menurut Whenny, untuk mengatasi penyakit mematikan tersebut, di tahun 2020 piha­knya tetap berupaya melakukan sosialisa­si. Dengan pencarian dan pengembangan fa­silitas kesehatan yang bisa mengobati HIV.
“Kita juga perbanyak layanan kesehatan HIV, melakukan pembi­naan secara intensif kepada UDHIV/ orang dengan HIV untuk menjaga kesehatanya, melalui pihak kecama­tan,” katanya.
Masih kata Whenny mengatakan, ada be­berapa faktor pemicu penularan penyakit tersebut. Diantarany­a, perilaku menyimp­ang seperti homoseks­ual, gonta-ganti pas­angan, pengguna nark­oba yang menggunakan jarum suntik bekas orang lain.
“Kami imbau agar mas­yarakat yang terkena penyakit itu tidak usah malu datang ke fasilitas kesehatan­,” ujarnya.
Disisi lain, langkah Dinkes melakukan de­ngan strategi ini ST­OP HIV Suluh Temukan Obati dan Pertahan­kan pengobatan seumur hidup.
“ Kita juga mengajak ODHA untuk terlibat dalam penanggulangan HIV dengan kesada­ran minum obat dan tidak berperilaku ber­esiko,” tambahnya. [bas]

Tags: