Di Kabupaten Probolinggo Angka Stunting Tergolong Tinggi

Bupati Tantri terima tim dari kementrian kesehatan.

Kabupaten Probolinggo, Bhirawa
Country Director Global Alliance of Improved Nutrition (GAIN) dan Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI bersinergi dengan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Probolinggo memiliki program melalui metode teknik Emo Demo untuk meningkatkan kesehatan masyarakat, khususnya penanganan stunting yang menjadi permasalahan di Kabupaten Probolinggo. Sebab permasalahan stunting ini harus diatasi bersama untuk menekan permasalahan stunting di Kabupaten Probolinggo.
Tim monitoring GAIN ini terdiri dari Country Director GAIN Indonesia Mr. Ravi Menon, perwakilan Kementerian Kesehatan RI serta Kasi Kesehatan Gizi Masyarakat (KGM) Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur dr. Sulvi tersebut bertemu langsung dengan Bupati Probolinggo Hj. P. Tantriana Sari, SE, di Peringgitan Rumah Dinas Bupati Probolinggo.
Turut mendampingi Bupati Tantri dalam kesempatan tersebut Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Probolinggo dr. Anang Budi Yoelijanto dan Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kabupaten Probolinggo Tutug Edi Utomo. Kedatangan Tim GAIN ini bertujuan untuk pemantauan bersama pelaksanaan kegiatan MSP Kementerian Kesehatan GAIN 2017-2020 di Provinsi Jawa Timur. Yakni, melaksanakan program-program kesehatan dalam rangka meningkatkan status gizi masyarakat di Kabupaten Probolinggo.
Bupati Probolinggo Hj. P. Tantriana Sari, SE, Rabu 30/10 menyampikan bahwa kegiatan ini sangat bermanfaat untuk kesehatan masyarakat. Dengan metode teknik Emo Demo ini, ada sesuatu yang menarik untuk menggugah kesadaran penuh bagi para ibu untuk mengaplikasikan metode Emo Demo. Ada perubahan yang signifikan dalam mereplikasikan kegiatan Emo Demo di 6 (enam) wilayah Puskesmas di Kabupaten Probolinggo yang belum tercover di GAIN penanganan stunting.
“Tentunya dengan replikasi di 6 (enam) wilayah puskesmas nantinya dapat menerapkan kegiatan Emo Demo untuk kesehatan dan kesejahteraan masyarakat. Untuk tahun ini tidak mengejar target, akan tetapi yang dikejar adalah memantapkan sumberdaya peningkatan kapasitas seluruh stakeholder wilayah puskesmas untuk mempelajari dan mempraktekkan program metode teknik Emo Demo,” katanya.
Angka prevalensi stunting di Kabupaten Probolinggo masih tinggi. Bahkan menjadi satu dari 160 daerah yang menjadi fokus Pemerintah Pusat. Penanganan dan pencegahannya melibatkan 22 kementerian. Sehingga penyampaikan informasi pencegahan stunting perlu digalakkan, stunting menjadi isu nasional.
Di mana angka stunting nasional pada tahun 2013 mencapai 37%. Kemudian di tahun 2018 turun menjadi 30%. Untuk penanganan dan pencegahannya, ada 20 kementerian yang terlibat. Sedangkan di Kabupaten Probolinggo tahun 2013 mencapai 49,9%. Turun sebesar 9,5% pada tahun 2018 menjadi 39,9%. Sementara di tingkat Provinsi Jawa Timur tahun 2013 mencapai 35% dan turun pada tahun 2018 menjadi 32%, ungkapnya.
Country Director GAIN Indonesia Mr. Ravi Menon, menegaskan, di Kabupaten Probolinggo kami melihat bahwa stunting cukup tinggi. Cuman, saya melihat kontradiktif di sini. Dimana stunting tinggi, tapi kemiskinannya rendah. Apa faktor penyebabnya, karena itu yang kami cari,” katanya, dalam rangka intervensi percepatan penurunan prevelansi stunting di kabupaten Probolinggo.
Ravi mengungkapkan banyak faktor yang menyebabkan stunting. Seperti pernikahan di bawah umur, akses sanitasi, kekurangan gizi, akses kesehatan dan faktor lainnya. Persoalan itu, menurutnya diduga karena minimnya infomasi terkait stunting yang diterima masyarakat. Padahal stunting dapat mengakibatkan gangguan pertumbuhan pada anak yakni tinggi badan anak lebih rendah atau pendek (kerdil) dari standar usianya.
“Tujuan kami adalah agar masyarakat faham tentang bantuan sosial, kaitannya dengan tehnik emo demo ini. Bisa menjadi sarana untuk menekan stunting. Karena apa? Kabupaten Probolinggo itu termasuk dalam 160 kabupaten kota yang menjadi prioritas nasional untuk penekanan stunting, akan dikeroyok oleh 22 kementerian,” paparnya.
Pemkab Probolinggo sendiri terus berupaya melakukan penanganan dan pencegahan stunting. Misalnya program Sertifikasi Pasangan Pra Nikah pasa 2017. Juga ada upaya pemenuhan gizi spesifik dan gizi sensitif yang dilakukan oleh Dinas Kesehatan, tegas bupati Tantri.
“Intervensi pada stunting sudah dilaksanakan oleh beberapa dinas terkait. Mulai dari ibu hamil, anak balita, anak tumbuh kembang. PKH atau bantuan sosial lainnya berkontribusi dalam menurunkan angka stunting. Sehingga perlu ada sosialisasi penggunaan bantuan sosial yang lebih masif kepada penerima,” tambahnya.(Wap)

Tags: