Di Kota Blitar DBD dan Chikungunya Meningkat

Tampak Petugas Puskesmas Sananwetan Kota Blitar saat melakukan fogging untuk mencegah DBD dan Chikungunya. [Hartono/Bhirawa]

Kota Blitar, Bhirawa
Mengawali tahun 2022, di Kota Blitar kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) dan Chikungunya mengalami peningkatan.

Koordinator Kader Jumantik Kelurahan Sananwetan, Siti Nurhasanah mengatakan di Kecamatan Sananwetan Kota Blitar kini sudah ada sembilan orang yang telah diserang penyakit DBD dan Chikungunya.

“Awal tahun 2022 ini penyakit Demam Berdarah Dengue dan chikungunya menyerang beberapa warga sembilan warga Kecamatan Sananwetan Kota Blitar,” kata Siti Nurhasanah.

Lanjut Siti Nurhasanah, saat ini tercatat ada dua warga terkena DBD, dan tujuh warga terkena chikungunya, dimana kondisi ini membuat warga resah dan mengajukan fogging ke Puskesmas Sananwetan Kota Blitar.

“Untuk mengurangi kasus DBD dan Chikungunya ini, kami telah mengajukan fogging ke Puskesmas,” ujarnya.

Selain itu dikatakan Siti Nurhasanah, sejumlah warga yang terkena DBD dan chikungunya kini sudah menjalani perawatan di rumah sakit, dan menurutnya sebenarnya pelaksanaan fogging kurang tepat kalau ada kasus DBD, tapi karena masyarakat resah akhirnya dilakukan fogging.

“Dan sebenarnya sebagai upaya yang perlu ditingkatkan ketika ada kasus DBD, yaitu kegiatan pemberantasan sarang nyamuk atau PSN. Selain itu masyarakat juga diminta menjaga kebersihan lingkungan ketika memasuki musim hujan,” jelasnya.

Tambah Siti, pihaknya juga sudah meminta Ketua RT untuk menggalakan kerja bakti membersihkan lingkungan sekitar saat musim hujan.

“Hal ini untuk mengantisipasi perkembangbiakan nyamuk, utamanya membersihkan kubangan air yang tidak mengalir atau tersimpan dalam kaleng, ban bekas dan tempat-tempat lembab lainnya,” pungkasnya. [Htn.gat]

Tags: