Di Madiun Turun, Kediri Masih Melejit

Suasana Operasi Pasar (OP) di depan kantor Bulog Sub Divre Wilayah IV Madiun di Jalan DI Panjaitan Madiun Kamis (12/1). Tampak beberpa pembeli cabai OP Bulog Madiun. [sudarno]

Geliat Harga Cabai
Madiun, Bhirawa
Setelah dilalukan Operasi Pasar (OP) Senin (9/1) sampai Rabu (11/1), akhirnya harga lombo/cabe di Kota Madiun Kamis (12/1) harganya menurun menjadi Rp50 ribu/Kg  dari Rp80 ribu/Kg. Namun di Kota Kediri harganya mencapai Rp 99 ribu/kg.
Wakil Bulog Sub Divre Wilayah IV Madiun Edy Sarjono, SE MSi  menjelaskan,  menurunnya harga cabai itu karena di Ngantang Kabupaten Malang sedang panen raya cabai. Meski stok cabai di Ngantang melimpah, namun dalam hal ini untuk kebutuhan OP di Bulog Madiun, sementara hanya mengambil/membeli 150 Kg.
“Nanti kalau sudah habis kami membeli cabai ke Ngantang Kab Malang lagi. Ya pada intinya takut keburu cabai busuk,” kata Edy Sarjono, Kamis (12/1).
Pantau Bhirawa, meski harga OP cabai yang dilakukan Bulog Sub Divre IV Madiun mengalami penurunan namun harga cabai di pasaran umum masih harganya Rp95 ribu/Kg. Dengan demikian, pelaksanaan OP Bulog Madiun belum diketahu masyarakat secara luas.
Terkait perihal terurai diatas, kata Waka Bulog Madiun Edy Sarjono, mulai besok (Jumat 13/1) OP cabai akan ditambah. Yang semula ada dua tempat. Jumat akan ditambah OP cabai di Pasar Besar Madiun (PBM). “Ya, mudah-mudahan OP cabai dan kebutuhan bahan pokok lainnya di PBM berjalan lancar,”kata Waka Bulog berharap.
Salah satu pembeli cabai OP Bulog Madiun , Wati mengatakan, dirinya bersama ibu-ibu lainnya merasa senang kalau harga cabai OP Bulog bisa menurut. “Lha kemarin katanya harga cabai OP ini harganya Rp80 ribu/Kg, sekarang kok sudah turun menjadi Rp50 ribu/Kg. Ya Alhamdulillah to mas. Daripada ke Pasar Besar Madiun sudah jauh harga cabainya cukup tinggi,” katanya.
Sementara itu harga cabe rawit di Kota Kediri semakin melejit, dalam kurun dua minggu terakir terus mengalami kenaikan hingga mencapai Rp 99 ribu. Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID)  melalui Bulog mulai  Senin lalu terus melakukan operasi pasar untuk menekan melambungnya harga cabe.
Data Dinas Perdagangan dan Energi (Disperindag) Kota Kediri rata-rata kenaikan cabe rawit di Pasar Tradisional mencapai harga Rp 98,600. “Dari hasil pantauan tim kami di Pasar Sentono Betek 98,500, Sedangkan di pasar Bandar sudah mencapai Rp 99 ribu ” kata Kabid Perdagangan Disperindag Kota Kediri Dian Ariani
Kepala Disperindag Kota Kediri Yety Setiorini mengungkapkan melambungnya harga cabe di Kota Kediri kerena pengaruh faktor cuaca yang dinilai ekstrim, sehingga ketersedian barang tidak maksimal, dan petani tidak memiliki ketersediaan barang berlebih.”Biasanya ketersediaan cabai di Kota Kediri disuplai dari Pare, kabupaten Kediri. Dan rupanya dengan operasi pasar ini Bulog juga mengambil diri Kabupaten malang” kata Yeti pada Wartawan
Kepala Bulog Divre Kediri Joni mengatakan hal yang sama penyebab dari melejitnya harga cabe ini disebabkan banyaknya sentra pertanian cabe yang gagal panen akibat cuaca, untuk memberikan kemudahan masyarakat pihaknya terus menggelar operasi pasar hingga harga cabai normal “Mulai hari senin kita melakukan operasi pasar, namun tidak banyak kita perhari siapkan 10-25 kilo, kita tidak merani menyimpan banyak takut busuk” kata Joni
Dia mengungkapkan, dalam operasi pasar ini Bulog menjual harga cabe merah besar seharga Rp 20 ribu sedangkan harga dipasaran mencapai Rp 30 ribu. “Sedangkan untuk cabai rawit kita menjual dengan harga Rp 80 ribu. Habis semua diserbu oleh konsumen, dan operasi pasar ini hingga akan terus berlangsung hingga harga cabai normal” tandasnya.
Jauh sebelum harga cabe melambung sebenarnya DPRD Kota kediri pernah melakukan dengar pendapat dengan pihak satker terkait, DPRD meminta agar untuk antisipasi harga cabe pemerintah menyediakan anggaran, sehingga masyarakat tidak kebingungan ketika terjadi lonjakan harga. [dar,van]

Rate this article!
Tags: