Di PAK Batu, Ada APBD ‘Kabur’ ke Luar Kota

Cahyo Edi Purnomo.

Cahyo Edi Purnomo.

Kota Batu, Bhirawa
Pemerintah Kota (Pemkot) Batu akhirnya telah menyelesaikan kerja marathon penyusunan Perubahan Anggaran Keuangan (PAK) APBD 2016. Beberapa program/ kegiatan SKPD yang jalan di tempat telah dialihkan ke program/ kegiatan lain yang lebih produktif. Namun ada program di PAK yang anggarannya ‘kabur’ ke Kabupaten Malang.
Anggaran tersebut dianggap kabur karena harus dilaksanakan di Kabupaten Malang. Yaitu, berupa pembangunan Lapangan Futsal yang akan dibangun ke Desa Jabung, Kecamatan Pakis, Kabupaten Malang. Diketahui, kawasan tersebut merupakan kawasan Militer milik Pangkalan Udara (Lanud) Abdul Rahman Saleh.
“Kita sebenarnya juga ingin agar PAK bisa dibagi ke Warga Kota Batu secara merata. Tetapi kenapa koq justru ada pembangunan futsal di daerah Jabung, Kabupaten Malang sebesar Rp 200 juta,”ujar angota Banggar DPRD Batu yang juga Ketua Fraksi PAN, Suwandi, Senin (26/9). Akibatnya, muncul perbedaan pandangan di kalangan anggota Dewan terkait ‘kaburnya’ APBD ke luar kota ini.
Tanggapan berbeda diberikan Ketua DPRD Kota Batu, Cahyo Edi Purnomo. Ia mengatakan bahwa Wilayah Kota Batu merupakan bagian daerah teritorial dari TNI Kabupaten Malang. Karena itu Kota Batu ingin memberikan rasa terima kasih kepada TNI atas pengamanan yang diberikan selama ini.
“Dan wujud dari rasa terima kasih itu diberikan dengab membangun lapangan futsal bagi Warga TNI di Lanud Abd Saleh, Jabung,”kata Cahyo. Selain pembangunan lapangan futsal, ada juga program Pemkot Batu yang terkesan oleh Dewan seperti dipaksakan. Yaitu, pembangunan Smartcity yang baru diusulkan dalam PAK.
Muncul pro dan kontra di kalangan Dewan sebelum akhirnya Smartcity ini disetujui dalam PAK.
“Kita sudah mengingatkan kepada eksekutif jika ingin tetap melaksanakan rencana pembangunan smartcity di tahun ini. Karena dengan anggaran sebesar Rp 10 miliar, program ini hanya memiliki waktu 3 bulan untuk merealisasikannya,”ujar Suwandi. Meskipun sempat terjadi pro-kontra, akhirnya smartcity berhasil mendapatkan kucuran dana Rp 10 miliar yang dibutuhkan.
Menanggapi masalah smartcity ini, Wakil Walikota Batu, Punjul Santoso, optimis bahwa Pemkot bisa merealisasikan smartcity di tahun ini. Apalagi smartcity merupakan program untuk membantu para petani di Kota Batu dalam memasarkan hasil pertaniannya di dunia online atau internet.
“Kita jangan apriori bahwa membangun smartcity itu seperti membangun sebuah gedung yang membutuhkan waktu lama. Pembangunan smartcity hanya membangun jaringan untuk operasional online,” jelas Punjul.
Dibutuhkannya anggaran hingga Rp 10 miliar, kata Punjul, karena smartcity membutuhkan pengadaan software dan hardware dalam membangun jaringan. Selain itu juga dibutuhkan pengadaan pelatihan bagi para calon operator smartcity. “Menyiapkan SDM dalam smartcity harus benar-benar pas dengan diberikan pelatihan yang pas,”pungkas Punjul.  [nas]

Tags: