Di-PHK Sepihak,Warga Tuban Blokir Perusahaan

Puluhan warga Desa Wadung dan sekitar perusahan PT Masa saat melakukan aksi pemblokiran dan bakar ban di depan pintu masuk perusahan. (Khoirul Huda/bhirawa)

Puluhan warga Desa Wadung dan sekitar perusahan PT Masa saat melakukan aksi pemblokiran dan bakar ban di depan pintu masuk perusahan. (Khoirul Huda/bhirawa)

Tuban, Bhirawa
Karena diberhentikan dari tempat kerja secara sepihak, puluhan warga dan pemuda dari Desa Wadung, Kecamatan Jenu, Kabupaten Tuban melakukan aksi unjuk rasa dengan memblokir pintu gerbang perusahaan PT Masa, jalan Tuban-Semarang (21/10).
Pemblokiran di pintu gerbang perusahaan perusahan pengolahan batu kapur yang berada di desa Wadung tersebut karena 15 orang warga sekitar pabrik kesal setelah diberhentikan secara sepihak oleh perusahaan. “Kami minta penjelasan, terkait pemecatan warga yang tidak sesuai prosedur. Ada 15 orang yang diberhentikan secara sepihak,” ujar Tarno, salah satu warga yang ikut dalam aksi unjuk rasa tersebut.
Dengan membawa sejumlah spanduk, poster yang kemudian ditempelkan di pagar dan pintu masuk perusahaan, langsung berorasi meminta pihak perusahaan untuk memenuhi janji-janjinya selama ini. Yang mana awal keberadaan perusahaan tersebut telah berjanji kepada warga bahwa akan memprioritaskan warga sekitar terkait masalah tenaga kerja.
“Kita ingin tenaga lokal warga sekitar sini diprioritaskan. Tapi kenapa justru ada pemecatan terhadap warga yang bekerja di sini, dan selama ini juga tidak ada kontrak kerja yang jelas dari perusahaan,” lanjutnya saat berada di depan pabrik tersebut.
Selain masalah tenaga kerja, puluhan warga yang merasakan dampak debu dan juga dampak lainnya yang berasal dari perusahaan itu juga meminta adanya kompensasi. Warga meminta membuatkan tandon penampungan air supaya bisa dimanfaatkan warga saat musim kemarau seperti saat ini. “Perusahaan ini sudah ada sekitar tiga tahun, tapi tidak pernah ada kompensasi sama sekali. Ini tuntutan warga meminta adanya pembuatan tandon air bersih,” tambah Tarno, yang merupakan salah satu tokoh warga sekitar.
Setelah lama melukan orasi perwakilan warga diterima oleh perwakilan perusahan serta dilakukan hearing. Karena pertemuan tidak membawakan hasil, puluhan warga yang kesal menunggu akhirnya membakar ban bekas di depan pintu masuk perusahaan tesebut.
Aksi unjuk rasa warga tersebut mendapat pengawalan ketat dari petugas kepolisian dari jajaran Polres Tuban. Untuk mencegah terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan, petugas kepolisian kemudian memadamkan api dari dan bekas yang sengaja dibakar oleh puluhan massa. Sementara itu, hingga saat ini belum ada tanggapan dan jawaban resmi dari pihak perusahan terkait hal tersebut. [hud]

Tags: